Merdeka atau Mati

Masuk ke 1999 barulah dilakukan pengaspalan, namun tidak selesai sampai sekarang. Proyek ini terhitung hampir 25 tahun lamanya, sampai sekarang belum terselesaikan, dan tidak layak di lalui.
Masyarakat menjerit dengan keadaan jalan sekarang, masalah ini punya kaitannya dengan permasalahan mantan gubernur Maluku Utara, yaitu. Abdul Ghani Kasuba (AGK), tentang kasus korupsi, dengan perkiraan anggaran sebanyak tiga miliar bahkan lebih telah dihabiskan untuk bersenang-senang.
Akhirnya mengakibatkan masyarakat Oba Selatan kesakitan berkepanjangan sampai pada aspek kesehatan, pendidikan, dan aktivitas keseharian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan keseharian mereka.
Oba Selatan merangkul 7 desa di bawa administrasi kota Tidore, bila diperhatikan oleh pemerintah. Yang seharusnya dilakukan ialah mengutamakan pembangunan jalan, sebab jalanlah yang menjadi penghubung antar desa untuk saling menyapa satu sama lainnya.
Juga pada tingkat keselamatan warga juga di ukur manakala jalan itu sudah tuntas di perbaiki. Nyatanya hal itu tidak di indahkan oleh pemerintah kota Tidore dan pemerintah provinsi Maluku Utara.
Seperti yang di sampaikan oleh Kadri La Etje selaku Plh Sekprov Maluku Utara bahwa “kalau memang kebutuhannya urgensi maka itu harus segera diselesaikan” . Dikutip dari laman online haliyora ID (05/08/2024).
Hemat penulis, argumentasi di atas menunjukkan bahwa selama ini pemerintah tidak serius dalam menangani persoalan yang di rasakan oleh masyarakat Oba Selatan. Kalaupun diperhatikan dan di seriusi kenapa selaku pemerintah harus mengeluarkan komentar seperti itu ?.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar