Dinas Pendidikan Dipanggil Polisi Kasus Siswa SD Meninggal Diduga karena Dibully

Ternate, malutpost.com -- Dinas Pendidikan Kota Ternate, Maluku Utara dipanggil polisi. Ini terkait meninggalnya siswa kelas 6 di SD Negeri 4 Kota Ternate yang diduga menjadi korban perundungan atau bullying dari teman-teman sekelasnya.

Korban bernama Nabil itu meninggal pada Jumat 13 September 2024 lalu.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate, Muchlis Djumadil mengatakan, kejadian ini awalnya sudah tidak dipermasalahkan oleh orang tua korban, bahkan sudah ada surat pernyataan. Namun masalah tersebut tengah diusut oleh kepolisian.

"Besok (hari ini, red) dipanggil oleh kepolisian, saya mungkin tidak sempat hadir, jadi yang akan hadir adalah ibu Kabid SD dan Pak Sekretaris," kata Muchlis saat dikonfirmasi, Selasa (17/9/2024).

Muchlis bilang, pihaknya juga belum mengetahui persis kronolis kejadian maupun penyebab korban 12 tahun itu meninggal, termasuk dugaan dibully.

"Tapi bully ini sangat dilarang, yang namanya bully itu jangan," tegas Muchlis.

Terpisah, Kabid pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Ternate Nurlela Sarbin menjelaskan, pihaknya mendapat informasi korban meninggal dari pihak sekolah. Dirinya langsung mengkonfirmasi ke kepala sekolah dan guru kelas korban.

"Kejadiannya dua minggu lalu, ada perkelahian Almarhum Nabil (korban) dengan teman-temannya, namun sudah diselesaikan oleh wali kelas," kata Nurlela.

Menurut Nurlela, korban berkelahi dengan 3 orang teman sekelasnya.

"Perkelahian itu hanya dorang baku tendang saja, wali kelas juga sudah tangani, dan tidak ada keluhan dari Nabil apa yang sakit atau apa tidak ada," ujarnya.

Nurlela bilang, pihak sekolah mengira tidak terjadi apa-apa terhadap korban, karena tidak ada keluhan. Sambung Nurlela, pada hari Senin dan Selasa (9-10 September 2024) korban masih sekolah.

"Hari rabu dia sudah panas tinggi dan masuk ke rumah sakit (RS tentara). Kemudian hari kamis kepala sekolah dan wali kelas nya ke rumah sakit sampai dirujuk ke rumah sakit umum. Sampai meninggal kepala sekolah juga ada di sana sampai diantar ke rumah," terang Nurlela.

Nurlela menyebut, korban dipindahkan dari RS Tentara ke RSUD Chasan Boesoirie dengan diagnosa infeksi.

"Saya tanya infeksi apa?, tapi kan pihak rumah sakit tidak mungkin memberikan begitu saja, katanya infeksi saja. Ya sudah langsung dirujuk ke rumah sakit umun (RSUD chasan boesoirie)," tandasnya. (fan)

Komentar

Loading...