Merdeka: Sudahkah Menentukan Nasib Sendiri

Kapitalisme neoliberal adalah paham ekonomi dengan mengusung konsep pasar bebas, dari kebebasan mengaktualisasi potensi diri dan potensi alam itulah yang diharapkan dapat terciptanya kesejahteraan bagi semua.

Akan tetapi, paham ini melupakan sifat dasar manusia yang cenderung egois sehingga yang terjadi adalah keserakahan yang kian menguras energi bumi Indonesia.

Apakah pemimpin kita terus terlena dalam situasi ini? Ingat, penjajahan ala investasi saat ini begitu ganas, bahkan jauh lebih ganas daripada zaman penjajahan dulu.

Namun kini dijajah oleh banyak negara kapitalis neoliberal sehingga kerugian yang menimpa Indonesia kini jauh lebih besar daripada zaman penjajahan.

Ingat juga bahwa bercokolnya kapitalisme neoliberal itu kian memperparah keadaan Indonesia dengan terus menyuburkan berbagai bentuk korupsi di tataran elite negeri.

Sebab, bercokolnya kapitalisme neoliberalisme juga disebabkan oleh mentalitas korup yang tumbuh subur di kalangan elite negeri.

Bukan tidak mungkin masuknya dana investasi ke negeri ini dengan menguasai lahan-lahan pertambangan, perkebunan, dan lain-lain tidak terlepas dari cara kontrak kerja yang berbau amis suap dan korupsi antara pihak asing dan kaum elite negeri.

Perlu dicatat, para korporat berwatak kapitalis neoliberal yang menanamkan investasi besar-besaran di negeri ini dengan dalih ikut menyejahterakan rakyat dengan terlibat dalam penciptaan lapangan kerja, tidak selamanya benar.

Seperti ditulis Adam Smith, korporasi yang berwatak kapitalisme tidak bertujuan menciptakan lapangan kerja untuk kesejahteraan para pekerja karena mereka mempekerjakan orang (semurah mungkin) demi mencetak keuntungan.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3

Komentar

Loading...