Site icon MalutPost.com

Figur yang Dirindukan

Ternate, malutpost.com — Kacang tak lupa kulit. Barangkali itu pribahasa yang tepat dialamatkan kepada sosok Taufik Madjid. Ini merupakan rindu yang amat dalam.

Baik warga Maluku Utara yang tengah dilanda rindu akan sosok pemimpin mudah, cerdas dan populis. Untuk menjawab kerinduan masyarakat Malut itu, Taufik Madjid selalu saja mengonsentrasikan gagasan dan pikirannya untuk Maluku Utara.

Lihat saja, meski menjadi orang penting di jajaran Kementerian, tidak membuat Taufik Madjid lupa daratan. Sebagian besar program Kementerian Desa diarahkan ke daerah asalnya Maluku Utara.

Konsentrasi penuh dihabiskan di Maluku Utara. Sejak menjabat sebagai Sekjen Kementerian Desa, berbagai terobosan sudah dilakukan di Maluku Utara.

Sebagai orang yang terlahir dari desa, Taufik Madjid paham betul bagaimana membangun, mengelola dan memajukan desa. Selama menjabat Sekjen Kemendes, Taufik Madjid mengonsentrasikan gagasan dan pemikirannya untuk ribuan desa di Maluku Utara.

Tugas dan pengabdiannya menyentuh langsung pada kehidupan rakyat desa. Gagasannya yang selalu didengungkan adalah “Membangun Desa Sama dengan Membangun Indonesia”. Baginya, basis pembangunan Indonesia adalah desa.

Desa dalam pandangan Taufik Madjid adalah episentrum baru pembangunan Indonesia. Pandangan ini mengantarkan kita pada satu titik pemikiran, bahwa desa bukan lagi daerah tertinggal.

Baca Halaman Selanjutnya..

Gagasan ini tentunya menggeser paradigma lama kita, bahwa orang desa selalu terbelakang. Desa sudah menjadi objek baru pembangunan bangsa. Desa bukan lagi halaman belakang Indonesia tetapi halaman depan.

Bagi Taufik Madjid, mandat yang diberikan kepada dirinya, dan kepada siapapun yang menduduki posisi strategis di pemerintahan punya kewajiban untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan masyarakat desa.

Pandangan visioner Taufik Masjid tentang pembangunan (desa) tidak sekadar bunyi yang diungkapkan di panggung-panggung. Tindakan dan kebijakannya nyata bagi kemajuan desa, teristimewa desa-desa di Maluku Utara.

Sebagai Sekjen Kemendes, jejak kaki Taufik Madjid nyaris menapaki tanah di seluruh desa di Indonesia, terkhusus di Maluku Utara. Taufik Madjid tak sekadar datang menunjukkan wajah tetapi ikut membawa ole-ole buat warga desa melalui kebijakan Kementerian Desa.

Maluku Utara sendiri memiliki beberapa kabupaten yang masuk kategori daerah tertinggal. Status yang tidak enak didengar itu, saat ini disandang dua Kabupaten yakni Kabupaten Kepulauan Sulan dan Kabupaten Taliabu.

Jumlah ini sudah berkurang. Sebelumnya ada Halmahera Selatan, Halmahera Timur dan Halmahera Tengah. Sebagai anak negeri yang berkesempatan mengabdi untuk daerah.

Taufik Madjid mengarahkan sejumlah kebijakan dan program untuk mengentaskan status daerah tertinggal tersebut. Program-program strategis dan penting diarahkan pada kabupaten-kabupaten tersebut.

Baca Halaman Selanjutnya..

Hanya butuh waktu kurang dari 3 tahun, status daerah tertinggal dicabut dari kabupaten Halteng, Haltim dan Halsel. Kepulauan Sula dan Taliabu saat ini menuju pengentasan untuk menghapus status sebagai daerah tertinggal.

Di tingkat desa, tak sedikit yang mendapat perhatian dari Taufik Madjid. Normalnya, setiap desa pasti mendapat anggaran dari pemerintah yang disebut Dana Desa.

Terlepas dari Dana Desa, Taufik Madjid juga berperan penting dalam menyalurkan bantuan ke desa-desa untuk pengembangan sumber daya alam dalam rangka kesejahteraan warga desa.

Mulai dari pengembangan kawasan wisata, pengembangan BUMDesa, juga sumber daya lain yang bisa dikelola menjadi pendapatan asli desa.

Di bidang pertanian, Taufik Madjid memasukkan satu program Kementerian Desa yakni Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD).

Program ini merupakan bentuk upaya Kementerian Desa meningkatkan potensi desa di sektor pertanian, dalam rangka memberikan terobosan percepatan pembangunan ekonomi.

Baca Halaman Selanjutnya..

Program TEKAD ini hanya memprioritaskan lima provinsi di Indonesia. Dari 34 Provinsi, Maluku Utara juga masuk dalam lima provinsi yang mendapat progam TEKAD.

Kita bisa menafsirkan secara bebas, bahwa Taufik Madjid menjadi sosok yang berperan penting atas masuknya program TEKAD di Maluku Utara.

Sebab, Malut awalnya tida masuk sebagai provinsi yang mendapat program pemberdayaan para petani desa tersebut. Selain itu, berbagai program untuk memajukan desa demi kesejahteraan warga desa dia inisiasi.

Tidak berlebihan jika mengatakan, berkat Taufik Madjid, desa-desa di Maluku Utara mendapat perhatian lebih dari sisi program, dibanding desa -desa lain di Indonesia.

Dengan tagline Transformasi Malut (TM), Taufik Madjid punya mimpi besar untuk membuat perubahan di Maluku Utara. Perubahan yang dimaksud tak sekadar mengubah wajah sofifi, tapi lebih dari itu Taufik Madjid bermimpi untuk memajukan Maluku Utara hingga mampu bersaing dengan provinsi lain di Indonesia.

Dengan sejumlah perhatian Taufik Madjid terhadap Maluku Utara dengan berbagai program tersebut, membuat warga masyarakat merasa sangat layak jika kembali mengabdi sebagai Gubernur di Maluku Utara. Ini adalah rindu yang teramat dalam dari warga masyarakat Maluku Utara. (*)

Exit mobile version