Belum jugakah waktunya mereka sadar dan insaf serta mau kembali kepada jalan kebenaran yang sering dibisikkan oleh hati nurani mereka? Tidakkah mereka takut akan adzab Allah Yang Maha Kuasa yang akan menimpa mereka di kemudian?

Ada lagi suatu pertanyaan yang perlu direnungkan oleh kita semua: Kapan kita memiliki seorang pemimpin atau pejabat yang memiliki sifat dan prilakunya seperti yang dicontohkan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz? Yaitu pemimpin yang dapat mengakhiri penderitaan rakyatnya.

Dalam sejarah Islam mencatat bahwa Umar bin Abdul Aziz menduduki jabatan sebagai Khalifah hanya dua setengah tahun, tetapi dalam masa yang relatif singkat itu beliau betul-betul mencapai sebuah prestasi yang luar biasa dalam hal meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan serta kemakmuran rakyat di seluruh wilayah pemerintahannya.

Sehingga orang-orang yang berkeinginan mengeluarkan zakat hartanya berkeliling kota dan pelosok desa mencari para mustahik (orang miskin yang berhak menerima zakat) tetapi tidak ditemukannya, sehingga terpaksa mereka harus pulang ke rumah dengan membawa kembali zakatnya.

Dalam sebuah riwayat yang diceritakan oleh Yahya Ibnu Sa’id, katanya: Khalifah Umar bin Abdul Aziz telah mengutus aku ke Afrika Utara untuk membagi-bagikan zakat ke penduduk di sana.

Maka aku laksanakan tugas yang diberikan oleh Khalifah tersebut, lalu aku carikan orang-orang miskin untuk membagikan zakat kepada mereka. Tetapi tidak seorangpun yang dapat kami temui untuk mau menerima zakat tersebut. Akhirnya kami berinisiatif dengan harta zakat tersebut kami pergunakan untuk memerdekakan beberapa orang hamba sahaya.

Kehidupan masyarakat dan Negara yang dibawah kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz ketika itu telah tercipta suatu kehidupan masyarakat yang demikian aman, makmur, dan sejahtera yang belum pernah ada bandingannya dalam sejarah dunia.

Baca Halaman Selanjutnya..