Ternate, malutpost.com -- Warga Kota Ternate di Provinsi Maluku Utara yang masuk kategori miskin ekstrem berjumlah 4.500 jiwa. Hal ini diakui langsung oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Ternate, Muhammad Hartono, Senin (10/6/2024).

Menurut Hartono, jumlah itu berdasarkan data Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Namun setelah diverifikasi, jumlah warga miskin turun menjadi 3.500 orang.

"Dari data PMK 4.500 jiwa kemudian diverifikasi oleh Bappelitbangda Kota Ternate dan divalidasi, sekarang tersisa 3.500,"ungkap Hartono.

Dia bilang, data ini menjadi acuan Dinas Ketahanan Pangan Kota Ternate untuk mendistribusikan bantuan dalam rangka menangani kemiskinan ekstrem dan pencegahan stunting.

Karena data P3KE adalah data yang mencakup kemiskinan ekstrem dan keluarga berisiko stunting. "Jadi ada dua, bantuan untuk kemiskinan ekstrim dan bantuan untuk penganan stunting,"timpalnya.

Hartono menyebut, anggaran yang tersedia untuk dua sasaran bantuan itu masing-masing berkisar Rp80 juta per kecamatan di Kota Ternate.

Bantuan untuk penduduk miskin ekstrem terdiri dari beras, gula pasir dan minyak goreng. Selanjutnya, untuk penanganan stunting terdiri dari kacang hijau, susu bayi, susu dewasa dan telur ayam ras.

"Kapan akan distribusi, kita masih menunggu SK Wali Kota tentang sasaran penerima bantuan. Untuk SK-nya sementara digodok. Tapi sebelum distribusi, kita akan sosialisasikan terlebih dahulu. Setelah itu, pak wali kota serahkan bantuan secara simbolis,"tandasnya.(fan/aji)