SIEJ Simpul Maluku Utara Gelar Diskusi Deforestasi Hutan Halmahera dan Nobar Liputan Investigasi
Ternate, malutpost.com -- Masyarakat Jurnalis Lingkungan Hidup Indonesia atau The Society of Indonesian Enverinomental Journalist (SIEJ) simpul Maluku Utara menggelar diskusi publik dan nonton bareng hasil liputan pembabatan hutan Kalimantan secara besar-besaran, di Kafe Kofia, Kota Ternate, Selasa (4/6/2024).
Diskusi desiminasi ini dimulai dengan pemutaran film liputan investigasi kolaborasi yang diinisiasi oleh Masyarakat Jurnalis Lingkungan Hidup atau The Society of Indonesian Enverinomental Journalist (SIEJ) melalui platform Depati Project bersama jurnalis CNN Indonesia TV, Betahita.id, Pontianak Post, Mongabay Indonesia, Ekuatorial.com, dan Jaring.id.
Film ini tayang di kanal YouTube CNN Indonesia dengan judul “Melawan Penjagal Hutan Kalimantan” mengungkpa fakta bahwa pemerintah belum menunjukkan keseriusan untuk menangani deforestasi di Pulau Borneo.
Kondisi luasan hutan di Indonesia selama dua dekade terakhir tidak kunjung membaik. Ini lantaran laju deforestasi terus berlanjut meski klaim pemerintah selalu menyebutkan trennya menurun.
Jutaan hektar hutan alam di Kalimantan Barat musnah dijagal atas nama investasi. Hutan dengan keanekaragaman hayati, berganti tanaman monokultur (sejenis) yakni sawit dan akasia.
Kerusakan ini memicu berbagal persoalan yang tak akan pernah sebanding dengan nilai inverstasi kaum pebisnis yang difasilitasi negara. Orang utan, satwa endemik terancam dan satwa liar lainnya, kehilanan ekosistem dan menambah tingkat kepunahannya.
Deforestasi ini juga menyebabkan konflik dengan kelompok masyarakat adat yang selama int hidp bergantung dari hutan. Baik ekonomi maupun kebudayaan mereka.
Atas nama investasi, negara melegitimasi deforestasi termasuk areal gambut dalam yang seharusnya dilindungi. Nyawa manusia juga dipertaruhkan Bencana ekologi terjadi dan malapetaka yang lebih besar lagi mengintai di depan mata.
Baca halaman selanjunya...
Komentar