Ternate, Layak Kota Apa??
Oleh: Jainul Yusup,S.S., M.Hum
(Dosen Ilmu Sejarah, FIB Unkhair dan Ketua JPPR Maluku Utara)
Sebagai suatu administratif, kota merupakan kesatuan atas struktur permukiman dan berbagai fasilitas dan akses publik atas masyarakatnya. Tentunya pemahaman ini juga memiliki implikasi pada berbagai aspek yang bersifat multidimensional. Setiap aspek tentunya memiliki kerangka dan batasan metodologis tertentu.
Meskipun demikian kota juga merupakan ikatan emosional di antara penduduknya. Ikon-ikon tertentu pastinya dipilih sebagai perekat emosional yang tidak hanya wajah tetapi juga memberi identitas kepada masyarakatnya.
Kondisi ini juga berlaku pada kota Ternate. Selama ini kota Ternate memiliki multi ikon dalam pemaknaan ikatan emosional di antara masyarakatnya. Berbagai istilah ikonik tentunya memiliki makna mendalam dan secara tidak langsung diakui dan dipahami masyarakat Ternate itu sendiri. Akan tetapi ada persoalan yang muncul pada setiap konsekuensi penamaan tersebut.
Implikasi administratif merupakan salah satu hal yang wajib dihadapi oleh pemerintah kota sebagai penanggungjawab dan pelaksana tata kelola dan adminsitratif. Adapun di bawah ini akan melihat tinjauan ringkas mengenai pemberian makna ikonik pada kota Ternate dan permasalahannya.
Kota Sejarah.
Ternate sebagai suatu kesatuan geopolitik sesungguhnya telah eksis sejak abad ke-13 dan mengalami kontinuitas dinamikanya. Berbagai fakta-fakta historis baik bersifat fakta benda, fakta sosial, hingga fakta pemikiran. Berbagai peninggalan sejarah di pulau ini hingga mencapai ribuan tinggalan baik itu peninggalan dari kesultanan Ternate, berbagai kebudayaan Nusantara, Spanyol-Portugis hingga Belanda.
Konektivitas tinggalan arkeologis dan arsitektur historis tersebut tentunya memberikan legalisasi tak terbantahkan Ternate sebagai Kota Sejarah. Meskipun demikian permasalahan yang kemudian muncul adalah bagaimana tata kelola dalam pemaknaan kota sejarah ini.
Tentunya apresisasi diberikan kepada pemerintah yang berupaya mengintegrasikan berbagai tinggalan, sebagai contoh benteng orange, dalam kedinamisan masyarakat modern di Ternate sehingga secara ekonomis menjadi lebih produktif. Berbagai peraturan juga memberi batasan-batasan atas penggunaan atas kepentingan privat yang menyangkut proses pewarisan dari berbagai tinggalan itu sendiri.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar