PREBUNKING: Maluku Utara Paling Rentan Kampanye Haoks, Pemilih Pemula Jangan “Kegocek”
Ternate, malutpost.id -- Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) mencatat ada 428.799 jumlah pemilih pemula pada Pemilu 2024 mendatang.
Seperti yang kita tahu, banyak konstestan pemilu ramai-ramai meraih hati para milineal maupun Gen Z dengan berbagai cara, salah satu yang paling sering dilakukan adalah melalui informasi yang menyesatkan di media sosial.
Meski pemilih pemula dianggap kritis dan rasional, tapi para pemilih pemula juga minim pengalaman dan pengetahuan memahami situasi poltik, sehingga polarisasi dan hoaks politik menjelang pemilu rentan terhadap pemilih pemula yang minim pengalaman menghadapi situasi sulit.
Apalagi, rilis Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Bawaslu RI yang berfokus pada isu kampanye bermuatan SARA, hoaks, dan ujaran kebencian melalui media sosial menepatkan Maluku Utara menjadi daerah paling rentan setelah DKI Jakarta.
Eh ada lagi loh, hasil investigasi yang dipublikasi Reuters pada Maret 2019 berjudul In Indonesia, Facebook and Twitter are buzzer battlegrounds as elections loom, mengungkap bagaimana tim pemenang Jokowi dan Prabowo menggunakan buzzer memanipulasi informasi Pemilu, dan para buzzer mengendalikan ratusan akun palsu yang dipersosialisasi di berbagai platform media sosial. Sasaran para buzzer ini salah satunya ya anak muda atau pemilih pemula.
Nah, sebagai pemilih pemula yang rentan terhadap informasi hoaks, kira-kira apa saja yang perlu dilakukan, ini tipsnya ya guys:
- Jangan mudah terpancing dengan informasi sensasional yang memacu emosi, yang bisa saja membuat anda langsung membagikan tanpa verifikasi atau cek kebenarannya.
- Pastikan bahwa sumber berita atau informasi itu terpercaya dan punya reputasi baik.
- Bandingkan berita ketika menemukan berita yang terdengar mencolok atau kontorversional.
Nah, itu dia merupakan tips mudah bagi pemilih pemula maupun Gen Z yang tengah berhadapan dengan informasi massal di medsos. (ikh)
Komentar