Dianiaya Hingga Lebam, Remaja 14 Tahun Adukan Tiga Orang Dewasa Terduga Pelaku ke Polres Ternate

6b2c792b bb17 4949 b014 a3593aa3031d
Ilustrasi tiga orang dewasa aniaya seorang remaja.

Ternate, malutpost.com -- Tidak terima dianiaya, seorang remaja berusia 14 tahun melaporkan tiga terduga pelaku ke Polres Ternate. Remaja 14 tahun itu bernama M. Alkadavid alias AL warga lingkungan RT 02/RW 01, Kelurahan Maliaro, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.

Informasi diterima malutpost.com, dirinya dianiaya oleh tiga orang pria dewasa, pada Kamis 20 November 2025 sekitar pukul 16:00. WIT.

Dia dianiaya karena dituduh membocorkan ban sepeda motor milik seorang guru di sekolah dasar (SD) Negeri 5 Kota Ternate. Awalnya, oknum guru yang bernama Eva itu mendatangi korban dengan tujuan menanyakan ban sepeda motor yang kempes. Di situ, korban mengaku tidak mengetahui dan menjawab mungkin yang lain sengaja membocorkan.

Mendengar jawaban korban, oknum guru kemudian meminta korban agar memberitahu orangnya. Korban yang tak banyak bicara langsung menunjukkan rumah terduga yang membocorkan ban sepeda motor guru.

Di rumah terduga pelaku pembocoran ban, oknum guru kemudian membicarakan baik-baik untuk menyelesaikan secara kekeluargaan. Sehingga korban pun balik ke rumahnya.

Berselang beberapa jam kemudian, ayah terduga pelaku yang membocorkan ban sepeda motor guru dengan berinisial TM alias Tam mendatangi rumah korban. Di rumah korban, Tam lalu meminta izin kepada paman korban bernama Budiman untuk membicarakan masalah pembocoran ban tersebut.

Dalam pembicaraan, Budiman lantas mempersilakan Tam agar melapor ke polisi jika korban bersalah. Saran Budiman kepada Tam ini bertujuan untuk mencegah agar tidak terjadi apa-apa terhadap korban.  

Di sini, Tam lalu membawa korban ke rumah seorang warga. Di situ, korban diduga dikeroyok hingga mengalami lebam di bagian mata serta pipi yang terdapat goresan. “Jadi kami menduga para pelaku ini adalah TM alias Tam, NR alis Nur dan RA alias Rohaya. Karena korban balik ke rumah sudah mengalami lebam bagian mata. Makanya ditanya, korban mengaku dikeroyok," ungkap Budiman, senin (24/11/2025).

“Saya pikir masalah ini sudah selesai, ternyata salah satu pelaku sekitar jam empat sore datang ke rumah dan membawa korban. Saya sempat berkata, kalau memang ponakan saya berbuat salah, silakan dilaporkan ke polisi. Nyatanya, korban ketika pulang, matanya sudah lebam dan ada goresan di pipi," sambungnya.

Senada, Lili Ruliyani selaku  ibu sambung korban mengaku tidak menerima apa yang dilakukan para terduga pelaku. “Saya sebagai orang tua tentu tidak terima dengan apa yang dialami anak saya. Apalagi ayah dari anak ini sudah lama meninggal dunia," tegas Lili.

Lili menyatakan, dengan perbuatan tiga terduga pelaku, dirinya memutuskan melaporkan ke Polres Ternate atas dugaan kekerasan terhadap anak di bawah umur.

“Kami sudah buat aduan ke Polres. Korban juga sudah dimintai keterangan oleh polisi. Kami dari pihak keluarga tidak terima dengan perlakuan semena-mena terhadap anak kami. Saya sudah putuskan untuk tidak ada proses mediasi damai atau apapun itu. Yang kami mau, proses kasus ini dilanjutkan sampai pada persidangan. Selaku orang tua dari korban, kami juga meminta ke pihak Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Ternate agar mendampingi anak kami," tandasnya.

Sementara itu, Kapolres Ternate, AKBP Anita Ratna Yulianto, melalui Kasat Reskrim AKP Bakry Syahruddin, saat dikonfirmasi mengaku, laporan tersebut telah ditangani PPA Reskrim. “Laporannya masih dalam penyelidikan, jadi perkembangan pasti disampaikan ke pihak pelapor," pungkasnya. (one)

Komentar

Loading...