Kisah Nenek Nursadek, Penyapu Jalan di Kota Ternate Menabung 17 Tahun untuk Berangkat Haji 1446 Hijriyah

Ternate, malutpost.com - Sebagai penyapu jalan, gaji Nursadek tentu tak seberapa. Dari penghasilan yang seadanya itu, dia masih menyisihkan sebagian untuk tabungan haji. Setelah 17 tahun menabung, kini di usianya yang menginjak 75 tahun, Nenek Nursadek akhirnya berangkat ke tanah suci.
Kerinduannya ke tanah suci bakal tertuntaskan. Selasa 13 Mei nanti, dari Embarkasi Makassar, Nursadek Musa, bersama 291 jemaah calon haji (JCH) lain yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 17 akan berangkat ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji 1446 Hijriyah/ 2025 Masehi.
Tergabungnya Nursadek dalam kloter 17 bisa jadi hal yang kebetulan sama dengan angka 17 tahun waktu penantiannya untuk bisa menunaikan rukun Islam ke yang lima itu.
Nursadek Musa adalah seorang penyapu jalan di Kota Ternate. Meski dengan gaji yang tidak seberapa, Nursadek memantapkan niatnya untuk mendaftar haji pada 2013 silam di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Ternate.
Saat itu usianya sudah 58 tahun dan masih aktif sebagai penyapu jalan. Selama 17 tahun menunggu, Nursadek yang kini berusia 75 tahun akhirnya masuk dalam rombongan haji yang berangkat tahun ini.
Penantian 17 tahun bagi Nursadek adalah perjuangan. Dengan gaji yang pas-pasan sebagai penyapu jalan, dia harus menyisihkan sebagian untuk ditabung agar dapat melunasi biaya haji-nya. Nenek Nursadek tampaknya yakin, berhaji bukan saja soal kelebihan harta, tapi lebih dari itu, menunaikan panggilan Allah.
Nursadek sendiri bekerja sebagai penyapu jalan sejak tahun 1996. Saat itu dia digaji Rp300 ribu per bulan.
Setelah belasan tahun bekerja, pada 2013, warga Kelurahan Marikurubu, Kota Ternate ini mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Ternate. Selama 17 tahun waktu menunggu jadwal berangkat, Nursadek berjuang keras untuk dapat melunasi biaya haji.
Gaji yang dia peroleh dari menyapu jalan sebagian ditabungnya. Meski telah berupaya keras, ongkos haji Nursadek masih belum terpenuhi. Ongkos haji 2025 mencapai Rp55 juta lebih, sedangkan uang yang ditabungnya masih kurang Rp18 juta. Bantuan Allah pun datang, uang yang kurang itu akhirnya bisa dilunasi.
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kota Ternate, Nurmala Basta mengatakan, Nenek Nursadek tergabung dalam kloter 17. Dari sisi kesehatan, Nursadek cukup stabil untuk berangkat. Namun, mengingat usianya yang sudah lanjut, pihak keluarga dan tim medis menyarankan agar Nursadek melaksanakan rangkaian ibadah haji menggunakan kursi roda.
"Kondisinya membaik dan secara medis dinyatakan layak berangkat. Tapi untuk menjaga stamina selama di Tanah Suci, beliau sendiri meminta menggunakan kursi roda," ujar Nurmala, Rabu (7/5/2025).
Kata dia, untuk melunasi biaya haji Nenek Nursadek yang sebelumnya sempat kurang itu, pihaknya mengupayakan bantuan dari program bantuan dana haji yang disalurkan oleh Zayed Charitable and Humanitarian Foundation, sebuah lembaga kemanusiaan internasional yang berada di bawah naungan pemerintah Uni Emirat Arab.
Program bantuan ini menyasar masyarakat ekonomi lemah dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Melalui koordinasi dengan Direktorat Pelayanan Haji Dalam Negeri, Kemenag Kota Ternate kemudian mengajukan permohonan bantuan dengan meng-input data Nenek Nursadek ke alamat email resmi pelunasan@pendaftaranhaji.net
"Pengajuan ini dilengkapi dengan dokumen persyaratan seperti surat keterangan prasejahtera dari lurah setempat dan bukti pelunasan setoran awal dari bank penerima. Kami berharap besar agar beliau bisa mendapatkan bantuan ini. Dan Alhamdulillah beliau dapat bantuan," ujar Nurmala.
Upaya ini sambungnya, merupakan bentuk kepedulian Kementerian Agama terhadap calon jemaah haji lansia dan kurang mampu, agar mereka tetap bisa menunaikan ibadah haji dengan layak dan nyaman. “Bantuan dari Zayed Foundation ini akan meringankan beban biaya dan memberikan fasilitas tambahan bagi Nenek Nursadek selama menjalankan ibadah haji,” ujarnya.
Kisah Nenek Nursadek Musa ini adalah contoh nyata dari sebuah kesabaran dan naik yang sungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah. Ini tentu menjadi inspirasi bagi kita semua. Semoga Nenek Nursadek dan seluruh jamaah haji Maluku Utara diberi kekuatan dalam menjalankan ibadah haji dan meraih predikat haji mabrur. Aminn. (nar/rul)
Komentar