Infrastruktur “Mandul” di Halmahera Utara

Loloda Utara: Kecamatan yang di Marginalkan
Kondisi jalan Loloda saat ini apabila kita bandingkan dengan 16 kecamatan lain di Halmahera Utara nampaknya Loloda Utara sangat tertinggal.
Sebagai putera Loloda yang pernah merasakan naik kapal laut dan dihantam ombak menuju Tobelo sampai beralih dengan naik mobil ke Tobelo hingga saat ini kondisi Loloda masih tertinggal. Walaupun saat ini jalan, listrik dan internet sudah masuk tetapi masih mendapatkan berbagai tantangan nyata.
Contohnya infrastruktur jalan dari desa Teru-Teru sampai Apulea ada yang sudah dilakukan pengaspalan tetapi ada yang juga yang belum. Selain itu, jaringan telepon dan internet hanya dinikmati beberapa desa saja tetapi mayoritas desa belum mendapatkan akses telepon dan jaringan internet yang memadai.
Pasca jalan dibangun pada tahun 2018-2020 hingga kini sudah tidak mendapat perawatan dari pemerintah daerah. Akhirnya, jalan yang tadinya dapat dilalui oleh masyarakat sekarang di beberapa titik hampir tidak dapat dilalui lagi akibat hujan deras yang membuat jalan rusak.
Infrastruktur jalan yang rusak ini memiliki dampak yang cukup besar bagi masyarakat Loloda Utara. Salah satunya adalah akses ekonomi masyarakat. Jika musim hujan masyarakat terancam tidak bisa pergi ke Tobelo karena terjadi banjir dan jalan rusak parah. Kondisi ini membuat ekonomi masyarakat terputus.
Selanjutnya, yang paling miris adalah jika ada masyarakat yang sakit tidak dapat dirujuk ke Tobelo karena tidak ada jembatan penghubung pada saat curah hujan lebat. Akhirnya orang sakit tambah sakit dan beberapa kasus masyarakat meninggal dunia karena tidak dapat tertolong.
Internet juga menjadi tantangan nyata. Saat ini hampir semua daerah di Maluku Utara sudah menjamah internet. Tetapi tidak dengan Loloda. Masyarakat terpaksa harus ke gunung dan kebun atau bahkan ke pantai untuk mencari jaringan.
Baca Halaman Selanjutnya..




Komentar