Infrastruktur “Mandul” di Halmahera Utara

Oleh: Subhan Hi Ali Dodego
(Praktisi Pendidikan)
Gemerlapnya kota Tobelo yang menjadi ibu kota Halmahera Utara membuat Halmahera Utara terkenal di Maluku Utara. Terlebih lagi dengan budaya dan lagu-lagu Tobelo yang dinyanyikan di kancah nasional sehingga Halmahera Utara terkenal di seluruh Indonesia.
Halmahera Utara bagi orang Maluku Utara menjadi daerah yang cukup maju. Bahkan dari aspek pendidikan, Perguruan Tinggi yang paling banyak adalah Tobelo setelah Kota Ternate.
Baca di: Koran Digital Malut Post Edisi Senin, 15 Desember 2025
Kemajuan Halmahera Utara tidak hanya aspek ekonomi dan pendidikan tetapi juga infrastruktur jalan. Sehingga, masyarakat kerap kali berpandangan bahwa infrastruktur cukup maju di Halmahera Utara.
Tetapi, stigma kota maju tersebut tidak berbanding lurus dengan fakta di lapangan. Terutama daerah-daerah pinggiran kota Tobelo. Kenapa? Karena beberapa kecamatan di wilayah Halmahera Utara, salah satunya Kecamatan Loloda Utara masih terbelakang dari aspek infrastruktur.
Pembangunan jalan di Loloda Utara yang dibangun menggunakan proyek multi years tahun 2018-2020 dengan menelan anggaran ratusan miliar ini tidak tuntas. Dikarenakan covid-19 sehingga sebagian anggaran di dialihkan untuk penanganan covid-19 waktu itu.
Sebanyak 18 Desa yang berada di Kecamatan Loloda Utara beberapa ruas jalan penghubung antar desa belum dilakukan pengaspalan. Ditambah lagi sampai hari ini tidak ada satu jembatan pun yang dibangun terutama jembatan penghubung antar desa.
Padahal jika dilihat dari potensi sumber daya alam Loloda memiliki potensi sangat besar mulai dari bidang pertambangan, perikanan, hingga pertanian kelapa, pala dan cengkeh.
Sumber pendapatan masyarakat Loloda secara umum dari hasil tani dan nelayan. Lewat hasil tani dan nelayan ini terbukti selama ini Loloda telah berkontribusi besar terhadap APBD Kabupaten Halmahera Utara. Akan tetapi, kontribusi itu tidak selaras dengan kesejahteraan masyarakat.
Baca Halaman Selanjutnya..




Komentar