Pembangunan Sektor Perikanan, Cerita yang Anti Klimaks

Ibrahim Asnawi

Oleh: Ibrahim Asnawi
(Pemerhati Kebijakan Perikanan Maluku Utara)

Maluku Utara, sebuah provinsi yang terletak di semenanjung timur Indonesia, memiliki potensi sumber daya alam perikanan yang berlimpah. Sebagai provinsi yang terdiri dari pulau-pulau dan dikelilingi oleh laut, sudah tentu sektor perikanan menjadi salah satu pilar utama pembangunan ekonomi yang tak boleh dipunggungi.

Apalagi, pulau-pulau yang berserakan di Maluku Utara itu bukan hanya menawarkan deposito sumber daya alam semata, tetapi jauh lebih penting adalah menjadi titik silang bagi berbagai kepentingan regional dan internasional.

Baca di: Koran Digital Malut Post Edisi Rabu, 10 Desember 2025

Membaca laut Maluku Utara bukan hanya mengingat soal ikan dan panjang garis pantai. Namun lebih dari itu, ia adalah simbol dari potensi besar yang belum tergarap maksimal.

Jika pengelolaan sektor perikanan dilakukan dengan benar, dan posisi geostrategisnya dihargai, maka Maluku Utara bisa menjadi kekuatan ekonomi baru Indonesia yang bisa berbicara banyak tengah persaingan global.

Diatas kertas, semua orang tentu tau bahwa Maluku Utara punya potensi besar disektor perikanan. Namun dalam tataran praktik, pembangunan sektor perikanan justru terasa bagai sebuah cerita yang anti klimaks yang sangat membosankan: potensi besar, hasil nya kecil.

Iya, potensi besar yang seringkali diumbar-umbar pada mimbar pidato atau kegiatan pemerintah daerah, ternyata tidak otomatis menjelma menjadi kesejahteraan nelayan dan masyarakat pada umumnya.

Parahnya, program pemerintah daerah yang riuh digembar-gemborkan itu sering berhenti lalu terjebak pada berbagai hajatan seremoni; seperti bagi-bagi bantuan alat tangkap, mesin, perahu, cool box, bibit dan pakan ikan maupun perayaan hajatan seremonial lainnya.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...