“Dia bilang pernikahan dinas baru bisa dilakukan setelah lima tahun bertugas. Tapi sekarang sudah lebih dari lima tahun. Anak saya sudah enam tahun, tetapi janji itu tidak dipenuhi,” kata Rani.

Rani mengaku terus berusaha berkomunikasi untuk memastikan komitmen tersebut. Namun beberapa tahun terakhir FF tidak lagi merespons.

“Terakhir dia malah bilang lebih baik berpisah saja,” ungkapnya.

Ayah Rani, Ance (50), menambahkan bahwa selama masa kehamilan hingga membesarkan anak, bantuan nafkah dari FF tidak menentu.

“Kadang kirim uang, kadang tidak. Paling besar dua juta rupiah. Setelah itu, hanya sekitar dua ratus ribu,” ujarnya.

Merasa tidak ada itikad baik, Rani dan keluarganya akhirnya melaporkan kasus ini ke Propam Polres Morotai. Namun laporan tidak dapat diproses di sana karena FF bertugas di Polres Kepulauan Sula. Mereka kemudian diarahkan membuat laporan melalui aplikasi pengaduan Mabes Polri.

“Saya sudah lapor ke Propam, tapi dibilang harus lapor ke wilayah tugasnya. Jadi saya disarankan membuat laporan lewat aplikasi barkot aduan,” jelas Rani.

Baca Halaman Selanjutnya..