Merefleksikan Hari Guru Nasional : Momentum Menguatkan Profesionalisme Guru di Maluku Utara

Sebagaimana pesan Ki Hajar Dewantara, “*Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani*.” Kutipan ini bukan hanya semboyan historis, tetapi kompas moral yang mengarahkan setiap guru untuk menjadi teladan di depan, penggerak di tengah, dan pemberi dorongan dari belakang.
Di era perubahan cepat saat ini, filosofi tersebut semakin relevan: guru harus adaptif, reflektif, dan mampu menghadirkan pembelajaran yang manusiawi dan berbasis kebutuhan peserta didik.
Hari Guru Nasional adalah waktu terbaik bagi kita untuk mengingat bahwa pendidikan bukan hanya persoalan pengetahuan, tetapi juga tentang komitmen dan cinta.
Komitmen untuk terus meningkatkan profesionalisme, dan cinta untuk memastikan setiap anak di Maluku Utara mendapatkan haknya atas pendidikan yang bermutu dan inklusif.
Dalam semangat itu, terdapat beberapa langkah prioritas yang perlu menjadi agenda refleksi para guru dan pemangku kepentingan pendidikan di daerah ini:
1. *Melakukan refleksi pembelajaran secara rutin*, baik melalui forum MGMP/KKG maupun diskusi sekolah, untuk merumuskan perbaikan nyata yang dapat diimplementasikan dalam waktu dekat.
2. *Memastikan pemenuhan beban kerja sesuai regulasi*, serta menyampaikan kebutuhan peningkatan kompetensi kepada dinas terkait melalui jalur resmi.
3. *Meningkatkan partisipasi dalam program PPG, pelatihan, dan pengembangan profesi berkelanjutan*, sebagai bagian dari tuntutan profesionalisme guru era modern.
Baca Halaman Selanjutnya..



Komentar