Hutan Patani bukan Tanah Kosong

Sahwi Agil

Perusahaan-perusahaan besar memang sejak lama melirik Patani untuk dieksploitasi. Namun, yang menjadi incaran utama mereka bukan sekedar bentang hutannya, melainkan sebuah gunung yang berdiri kokoh di tengah belantara Hutan Patani, gunung yang menyimpan potensi besar untuk ditambang.

Hutan Patani satu-satunya benteng terakhir kita yang sedang diincar untuk ditambang. Jika kita diam, hutan ini akan bernasib sama dengan weda dan Haltim, yang akan diporak-porandakan oleh rakusnya perusahaan.

Hutan Patani bukan sekadar deretan pepohonan. Ia adalah sumber hidup, penopang budaya, dan ruang napas masyarakat Patani. Mengganggu hutan ini sama saja merampas masa depan.

Untuk itu, hentikan semua upaya yang mengancam kelestariannya. Kita tidak butuh perusahaan yang datang membawah janji, tapi pergi meninggalkan bencana.

Patani tidak butuh mesin-mesin raksasa yang menggusur, dan tidak butuh investasi yang ujungnya hanya merusak. Yang Patani butuhkan adalah hidup damai dan kesejahteraan murni, dan keberanian untuk menolak perbudakan.

Saya berani menulis ini lewat kewarasan, perenungan, dan merefleksi setiap peristiwa yang selalu terjadi dilingkar tambang. (*)

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...