Integrasi Rantai Pasok sebagai Mandat Geografis Pembangunan Kepulauan
Paradoks Sofifi

Integrasi sebagai Solusi untuk Kinerja dan Keberlanjutan
Kegagalan mengintegrasikan rantai pasok berdampak pada tiga aspek kinerja proyek: waktu, biaya, dan mutu. Namun, dampak jangka panjang yang lebih kritis adalah terancamnya keberlanjutan (sustainability) proyek.
Dalam penelitian tentang rantai pasok berkelanjutan di industri konstruksi, Dadhich, Genovese, Kumar, & Acquaye (2015) menyoroti bahwa integrasi adalah prasyarat untuk kinerja jangka panjang.
Proyek Sofifi memerlukan model SCI yang tidak hanya mengatasi masalah keterlambatan hari ini, tetapi juga memastikan kinerja berkelanjutan di masa depan—melalui efisiensi sumber daya dan dampak sosial yang positif.
Pembangunan Kawasan Ibu Kota Sofifi membutuhkan Model Integrasi Rantai Pasok Konstruksi yang kontekstual dan adaptif. Model ini harus secara eksplisit:
1. Menggunakan teknologi informasi untuk memperlancar aliran material dari sumber utama (luar Maluku Utara) ke lokasi proyek di pulau-pulau kecil.
2. Menciptakan mekanisme kolaborasi formal di antara semua pemangku kepentingan (termasuk pemerintah dan aktor lokal) untuk memastikan pengambilan keputusan yang cepat dan terinformasi.
3. Mengukur kinerja proyek secara holistik (waktu, biaya, mutu, dan aspek keberlanjutan).
Baca Halaman Selanjutnya..



Komentar