Celah "improvisasi" yang bermuara pada kreatifitas itu kecil karena filosofi dasarnya pelayanan. Berbeda kondisi di sektor swasta yang filosofinya kompetisi mengejar keuntungan perusahaan.

Kita "hanya" butuh rekam jejak calon pejabat yang terjaga, juga kompetensi dasarnya yang teruji. Pihak BKN bisa bikin saja alat analisis yang terujinya di sini. Tak usah terlalu melebar, hingga mencaplok kewenangan lain. Sepandai dan secerdik apapun kucing itu dalam urusan menangkap tikus, namanya tetap kucing juga.

Rekruitmen, promosi, hingga demosi pejabat di lingkungan pemerintahan provinsi Maluku Utara bagi saya, adalah satu di antara ujian sesungguhnya dari komitmen paket kepala daerah Sherly-Sarbin, yang terpilih dengan latar màsalah daerah yang tak biasa ini.

Berbeda dengan daerah lain di Maluku Utara, bahkan di Indonesia. Ujian lainnya adalah arah dan prioritas pembangunan yang tepat, yang jadi objek "gugatan" banyak pihak tadi.

Di Cina, salah satu pembelajaran sosial dan institusional yang dipandang paling efektif jadi "pengingat kehidupan" adalah dengan mengunjungi penjara para narapidana.

Di Maluku Utara, mendokumentasikan, membaca dan menonton di setiap waktu potongan video pendek kisah serbuan KPK lalu itu, adalah salah satu pilar pembelajaran sejarah, sosial dan kepemimpinan daerah yang paling update sepanjang masa.

Di samping tentunya, tragedi kerusuhan bernuansa SARA puluhan tahun lalu itu. Kita tak boleh mudah lupa dan kembali tergelincir mengulang dosa sejarah. Wallahua'lam. (*)