(Sebuah Esai Tentang FOT V yang Kembali Merekatkan Masyarakat Weda, Patani, Maba)

FOT V: 3 Negeri Berpelukan, Meski Fansnya Galau

Muhammad Kamarullah

Dalam konteks sosial, FOT V adalah ruang yang menumbuhkan solidaritas lintas wilayah. Ia mempertemukan orang-orang yang berbeda kampung, marga, bahkan mungkin keyakinan, dalam satu lingkaran yang sama.

Di lapangan, mereka tak lagi melihat dari mana asalmu, melainkan dengan siapa kamu bermain. Inilah yang membuat FOT V lebih dari sekadar peristiwa olahraga. Ia adalah manifestasi dari semangat Fagogoru yang menyatukan.

Jagoan Gugur, Fans Jadi Komedian

Namun, tak ada FOT tanpa drama. Di balik semangat yang membara, ada pula kisah lucu dan haru dari para fans yang jagoannya gugur lebih cepat dari perkiraan. Setiap kali sebuah tim tersingkir, suasana berubah seperti panggung komedi spontan di pinggir lapangan.

Ada yang paling lucu sekaligus paling berwarna, bukan para pemainnya, melainkan para fans. Salah satu momen paling epik adalah ketika Persibat harus mengakui keunggulan Persigo.

Skor akhir membuat tribun Persibat sedikit senyap, tapi tidak lama. Setelah pertandingan berakhir, viral komentar yang membuat semua orang pecah tawa di media sosial.

Komentarnya melalui voice note whatsapp itu tersebar di beranda media sosial dan viral seketika di facebook. Yang dicapture dan diedit dengan penuh canda tawa nitizen.

Ia dengan nada protes khas orang Batu Dua yang pada prinsipnya menyelahi pihak menejemen tim andalannya Persibat itu, “Ini menejemen aneh, pemain semua impor dari Ibu Pedalaman sama Jailolo Pedalaman.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6

Komentar

Loading...