Dari Pengajar Jadi Pedagang: Krisis Etos Akademik di Dunia Dosen

Mahasiswa perikanan di UMMU akhirnya hidup dalam paradoks: mereka berada di kampus yang memiliki potensi besar karena berlokasi di daerah pesisir, namun tidak mendapat dukungan fasilitas dan bimbingan yang memadai.
Potensi lokal yang seharusnya dijadikan laboratorium hidup justru diabaikan. laut yang luas di depan mata hanya menjadi pemandangan, bukan ruang pembelajaran. Orientasi kampus dan sebagian pengajarnya telah bergeser dari pengabdian kepada keuntungan, dari idealisme ke pragmatisme.
Krisis ini meninggalkan luka mendalam pada generasi muda akademik. Mahasiswa yang dulu aktif turun ke laut, meneliti ekosistem, dan mempraktikkan teknik perikanan kini terjebak pada rutinitas belajar pasif pada ruang kelas.
Mereka tidak lagi menjadi pelaku ilmiah yang mandiri, melainkan korban dari sistem pendidikan yang kehilangan arah. Kampus bukan lagi tempat menempa karakter dan keahlian, melainkan sekadar tempat mengejar gelar tanpa makna.
Ketika semangat ilmiah mati, maka yang tersisa hanyalah ritual pendidikan yang kering. Mahasiswa hadir di kelas bukan karena haus ilmu, tetapi karena tuntutan administrasi.
Dosen datang bukan karena panggilan jiwa, tetapi karena kewajiban jadwal. di antara keduanya, hilanglah roh pendidikan yang sesungguhnya roh yang lahir dari interaksi tulus antara guru dan murid dalam suasana pencarian makna.
Sudah saatnya kampus, terutama UMMU, melakukan refleksi mendalam. Dosen harus kembali pada khitahnya sebagai pendidik, bukan pedagang.
Baca Halaman Selanjutnya..





Komentar