Catatan
Episode Penting Sejarah Halmahera Tengah

Namun disayangkan tuntutan dan aspirasi pembentukan daerah otonom di wilayah Halmahera Tengah saat itu mengalami tantangan tersendiri, di mana hampir semua wilayah bekas KPS di Maluku Utara di masukan dalam skema pertimbangan pemekaran.
Sementara wilayah KPS Weda tidak masuk dalam pertimbangan pemekaran, disitulah terjadi gelombang protes dan demonstrasi besar besaran yang dilakukan oleh Pengurus Besar Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Indonesia Fagogoru (PB - IKPMIF) di gedung DPRD Kabupaten Halmahera Tengah di Tidore.
Dan pada tanggal 18 Oktober tahun 2000, DPRD mengeluarkan rekomendasi pembentukan panitia khusus yang diketuai Jufri Yakuba dan Iksan Polhaupesy (Almarhum) sebagai sekretaris Pansus.
Hampir selama kurun waktu 2 tahun, masyarakat Fagogoru menunggu persetujuan pembentukan DOB dari Pemda dan DPRD Halmahera Tengah, tetapi harapan itu tak kunjung datang.
Di sisi yang lain, aksi unjuk rasa untuk menyampaikan aspirasi tuntutan pemekaran kala itu menjadi terhenti karena tidak diizinkan oleh kepolisian setempat akibat dari pemberlakuan darurat sipil oleh Pemerintah Pusat.
Sekalipun dilarang, pada tahun 2001, PB- Fagogoru, pimpinan Ir. Hi. Husen Hi. Nurdin (Almarhum) dan Drs. Edi Langkara tidak kehabisan akal, pada saat yang sama menggelar kompetisi sepak bola bertajuk “Fagogoru Cup” (sekarang FOT : Fagogoru Open Tournament) bertempat di Tepeleo Kecamatan Patani Utara Halmahera Tengah selama 2 bulan.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menggalang kekuatan dan sikap solidaritas dari masyarakat Fagogoru untuk mendukung cita cita luhur perjuangan pemekaran Halmahera Tengah yang sedang berproses.
Baca Halaman Selanjutnya..





Komentar