Krisis Demokrasi Tanpa Kritik: Sebuah Catatan untuk Demokrasi Lokal

Graal Taliawo

Warga Baik adalah yang Kritis

Kritikan juga perlu hadir dari warga terhadap kinerja Legislatif dan Eksekutif. Warga mesti bersikap dewasa dalam melihat dan berelasi dengan pejabat publik. Apalagi, Pemilu telah usai lama.

Roda pemerintahan sudah lepas landas. Tak ada lagi pemuja/fan dan sudahi kepercayaan buta. Pun tak ada lagi pencemooh dengan basis sentimen.

Rapatkan barisan untuk bersikap kritis. Ambil peran mengawal dan mengawasi agar semua lembaga negara bekerja profesional. Gugat kinerja sesuai peran dan tanggung jawabnya. Warga harus mawas dan waras.

Jangan biarkan pejabat publik membius nalar sehat warga. Situasi ini potensial dimanipulasi mereka yang menjabat untuk menyimpang dan koruptif.

Semangat Presiden Prabowo yang suka dikritik layak diteladani para eksekutif lain, termasuk kepala daerah. Ingat, demokrasi perlu kritik untuk tumbuh dan hidup.

Pejabat publik adalah manusia biasa juga tidak setengah dewa. Eksekutif tidak diperkenankan antrikritik, kecuali sedang mengeksekusi kebijakan yang tidak masuk akal dan/atau sedang memakai kedok Eksekutif demi kepentingan pribadi. (*)

Selanjutnya 1 2 3 4

Komentar

Loading...