Ironi Hukum dalam Kasus 11 Masyarakat Adat Maba Sangaji

Ketika Hutan Hijau Dihabisi di Atas Meja Hijau

Madyatama SY. Failisa

Hukum harus menjadi lidah bagi mereka yang dibungkam, bukan borgol bagi mereka yang bersuara. Dan bila negara gagal memahami makna keadilan ekologis, maka rakyatlah yang harus mengingatkannya dengan suara, dengan tulisan, dengan perlawanan yang bermartabat.

Kemarahan ini bukan dendam; ini adalah bentuk cinta yang paling murni. Cinta pada bumi yang diperlakukan seperti barang, cinta pada hukum yang dirampas maknanya, cinta pada manusia yang dijadikan korban oleh sistem yang mereka biayai dengan pajak dan kesetiaan.

Dan karena cinta itulah kita menulis, bersuara, dan melawan. Sebab diam di hadapan ketidakadilan, sama halnya dengan menyetujui kehancuran. Dan kita anak-anak negeri ini terlalu mencintai tanah dan lautnya untuk diam. (*)

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Komentar

Loading...