Sekolah Hanya Orientasi Ijazah

M. Sahid Hamid

Angka ini meskipun dapat berfluktuasi, tetap menjadi sorotan serius di tengah pertumbuhan ekonomi yang diharapkan mampu menyerap tenaga kerja.

Bahkan survey BPS per Agustus 2024 mencatat ada 7,47 juta orang menganggur di Indonesia, dengan lulusan SMK menjadi penyumbang terbesar diikuti oleh lulusan pendidikan tinggi.

Realitas ini mengindikasikan bahwa masalah bukan hanya pada jumlahnya tetapi juga pada relevansi dan kualitas. Eksistensi sekolah harus menjadi jembatan emas menuju kemandirian dan kemajuan justru ternacam menjadi sebuah labirin tanpa ujung bagi sebagian besar generasi muda kita.

Mengapa demikian? Jawabannya terbentang dalam beberapa lapisan masalah saling berkelindan, mulai dari kurikulum, kualitas pengajaran hingga kesiapan menghadapi tantangan zaman masa depan bangsa ini ada di tangan kaum muda.

Jangan biarkan mereka hanya berbekal ijazah melainkan tanamkan bekal kepada mereka dengan kemampuan nyata mental tangguh dan semangat pantang menyerah.

Saatnya kita bertindak mengubah ‘’pabrik’’ pendidikan ini menjadi inkubator talenta yang siap menggerakkan roda peradaban bukan lagi sekedar pencetak ‘’pengangguran berijazah’’, melainkan menyiapkan anak-anak Indonesia di masa depan lebih mandiri, inovatif dan bisa bersaing di tingkat global. (*)

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...