Sekolah Hanya Orientasi Ijazah

M. Sahid Hamid

Apalagi dengan menggunakan tata kelola pemerintahan dengan sistem mirotokrasi adalah sistem dimana individu diberi penghargaan, promosi atau posisi berdasarkan prestasi, kemampuan dan kualifikasi mereka bukan berdasarkan status sosial, kekayaan atau koneksi.

Oleh karena itu, Ijazah dan gelar hanya sebagai tanda seseorang pernah belajar pada jenjang pendidikan tertentu namun dibutuhkan seseorang di era kompetatif dibidang tenaga kerja saat ini.

Bukan lagi dengan cara-cara nepotisme, koneksi dan bukan mental yang suka menerobos melainkan seseorang yang memiliki integritas, inovasi, kreatif, kolaboratif dan kemandirian.

Pendidikan sekolah yang berbasis kemandirian dan keterampilan (skill) agar lulusan sekolah baik di level SLTA dan Perguruan Tinggi dari tahun ke tahun sekolah hanya memproduk pengangguran.

Sekolah Memproduk Pengangguran

Problem ‘’Pengangguran berijazah’’ sesuai dengan bonus demografi yang melimpah kita dihadapan pada sebuah pradoks yang mengkhawatirkan, peningkatan akses pendidikan tidak selalu berbanding lurus dengan peningkatan sarapan tenaga kerja.

Sementara seseorang sekolah keinginan dan motivasi yang utama adalah harus masuk menjadi Calon Aparatur Sipil Negara (ASN) di sisi lain produk ijazah yang lulusan sekolah angkanya semakin besar keluarannya sementara keterbatasan ketersediaan lapangan kerja.

Sebagaimana potret data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025 menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di kalangan lulusan pendidikan tinggi mencapai 13,89 persen.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...