Sekolah Hanya Orientasi Ijazah

M. Sahid Hamid

Oleh: M. Sahid Hamid
(Penggagas Forum Bacarita Tomalou Tidore Selatan)

‘’ Ijazah itu tanda seseorang belajar, bukan tanda seseorang pernah berfikir’’ ( Rocky Gerung )

Eksistensi sistem Pendidikan Persekolahan di negeri ini menjadi topik pembicaraan yang menarik bukan hanya di kalangan pakar pendidikan melainkan penentu arah kebijakan pendidikan nasional menjadi sorotan pembicaraan Presiden ke-7 Jokowi.

Dimana di salah satu media In News (Jakarta 8 Maret 2025) mantan presiden ke-7 Jokowi menyoroti bahwa sistem persekolahan hanya mengandalkan Ijazah bukan segalanya, tetapi skill yang lebih penting.

Baca Juga: Koran Digital Malut Post Edisi, Senin 20 Oktober 2025

Jokowi mengatakan, justru yang paling penting adalah tingkatkan skill dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang.

Semua kompetatif di negara ada disitu, bukan ijazahmu apa, bukan adu ijazahmu tapi adu skill, adu kompetensi ucap Jokowi dalam cuplikan video akun twitter Dokter Tifa.

Pernyataan Presiden ke-7 ini menurut pandangan penulis bahwa pernyataan dua aspek itu sangat produktif baik aspek seseorang yang sekolah, pentingnya untuk mendapat Ijazah maupun pentingnya memiliki skill (keterampilan dan kompetensi).

Namun dalam perspektif ketatanegaraan kedudukan Jokowi sebagai Presiden ke-7 sikap dan pernyataan tersebut sangat kontradektif dengan diperintahkan konstitusi (UUD 1945) kepada Presiden untuk mewujudkan cita-cita negara yakni : ‘’mencerdaskan kehidupan bangsa dan memelihara fakir miskin dan anak terlantar’’.

Ini merupakan tugas dan tanggung jawab Presiden Jokowi bukan merendahkan bahwa Ijazah tidak penting adalah bentuk sikap ambivalen dan amat subjektif untuk pembelaan diri Jokowi yang tersandung dengan dugaan ‘’Ijazah Palsu’’ lagi trend dituduh oleh Roy Suryo dkk.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...