Diplomasi Jadi Aksi Nyata: Prabowo Menuju Kairo dan Gaza

Khairul Fahmi

Indonesia dan Arsitektur Perdamaian Baru

Langkah Presiden Prabowo ke Kairo, dan kemungkinan ke Gaza, adalah bagian dari arsitektur perdamaian baru yang tengah dibentuk di tengah dunia yang berubah. Dalam lanskap internasional yang makin multipolar, peran negara seperti Indonesia menjadi sangat penting.

Bukan karena ukuran kekuatan militer semata, tetapi karena kemampuannya menjembatani, melindungi, dan memastikan bahwa ruang-ruang damai yang sempit tidak hilang begitu saja.

Ketika sebagian negara masih berdebat, Indonesia datang dengan kesiapan. Ketika sebagian aktor menunggu dinamika geopolitik berubah, Indonesia sudah mulai bekerja. Dan ketika publik dunia bertanya siapa yang sungguh-sungguh hadir untuk Gaza, Indonesia dapat menjawabnya dengan langkah nyata.

Dalam tulisannya Indonesia: Guardian of World Peace (2025), Prof. Eric Jones dari Northern Illinois University menyebut strategi Prabowo memiliki dua manfaat, yaitu mengokohkan citra domestik sebagai pembela kedaulatan, dan memproyeksikan Indonesia secara internasional sebagai penjaga perdamaian yang kredibel.

Lebih dari itu, ia menulis, “ini adalah visi yang menyatukan keyakinan moral dengan ambisi strategis.” Dari Sidang Umum PBB ke Kairo, dan dari Kairo menuju Gaza, Indonesia menunjukkan bahwa diplomasi terbaik bukan hanya tentang apa yang dikatakan, tetapi tentang di mana dan bagaimana kita memilih untuk berdiri.

Dalam langkah senyap namun menentukan ini, Indonesia tidak mencari panggung. Kita menjalankan mandat sejarah kita: menjadi bangsa yang hadir, menjaga, dan menyalakan harapan. (*)

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...