Kementerian Transmigrasi Dorong Penguatan Ekonomi Kawasan Transmigrasi Indonesia Timur

Bimtek Kelembagaan Ekonomi Transmigrasi oleh kementerian transmigrasi RI yang digelar di Morotai

Morotai, MalutPost.com — Direktorat Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Transmigrasi, Kementerian Transmigrasi RI, menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Ekonomi Transmigrasi di Pulau Morotai. Kegiatan tersebut mula Selasa 14 sampai 16 Oktober 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta dari kelembagaan ekonomi di kawasan transmigrasi setempat.

Bimtek ini merupakan bagian dari pelaksanaan Transformasi sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2025. Fokus utama kegiatan adalah memperkuat peran kelembagaan ekonomi, seperti Koperasi Transmigrasi, Koperasi Industri Kawasan, dan Lembaga Inkubasi Kewirausahaan Transmigrasi.

Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Transmigrasi, Muhammad Qufal Umaternate, S.STP, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan, komitmen penuh untuk membangun kelembagaan ekonomi yang tangguh, inklusif, dan berbasis potensi lokal.

“Transmigrasi hari ini adalah transformasi kesejahteraan. Kelembagaan ekonomi harus menjadi fondasi untuk pertumbuhan industri, lapangan kerja, dan keadilan ekonomi di kawasan transmigrasi, termasuk di Morotai,” ujar Qufal.

Hadir dalam kegiatan ini antara lain, Wakil Bupati Pulau Morotai Rio Christian P, Kadisnakertrans, Rosita A. Lasidji, Tenaga Ahli Menteri Transmigrasi Enda D. Layuk Alla, serta para akademisi dari IPB, UI, dan Universitas Khairun Ternate.

Menurut Qufal, kegiatan menghasilkan sejumlah output terukur, antara lain; Peta kelembagaan ekonomi Morotai, termasuk kekuatan dan tantangan pengelola kelembagaan. Selain itu, rencana tindak lanjut kelembagaan ekonomi 2025–2026, dengan model manajemen kelembagaan berbasis tata kelola dan akses pembiayaan.

Sementara itu, kolaborasi Pentahelix antara kelembagaan ekonomi, pemerintah daerah, akademisi, dan sektor usaha.

“Bimtek ini menjadi bagian dari program nasional pengembangan Kawasan Ekonomi Transmigrasi Terintegrasi (KETT) dan akan direplikasi di kawasan transmigrasi lainnya di Indonesia Timur,” terang Qufal.

Pembukaan dilakukan oleh Tenaga Ahli Menteri Transmigrasi, Enda D. Layuk Alla, yang menyatakan bahwa penguatan kelembagaan di Morotai adalah langkah awal menjadikan kawasan transmigrasi sebagai pusat ekonomi baru yang berdaya saing.

“Dari Morotai, kita mulai babak baru transmigrasi berbasis kelembagaan yang kuat dan berkelanjutan,” pungkasnya.(red/kun)

Komentar

Loading...