PUISI : Akhir yang Tak Terucap

Pagi-pagi kita berlari
ke kelas yang penuh cerita,
namun waktu tak pernah menunggu,
selalu berjalan cepat.
Kita tertawa, jatuh bangun bersama,
tugas yang tak kunjung usai,
keluh kesah kita serukan,
tapi harapan selalu hadir,
meski perpisahan menanti.
Di balik seragam putih dan abu
kita simpan kisah,
kenyataan tak pernah mudah,
tapi kita hadapi bersama,
kini kita harus melangkah,
meninggalkan jejak yang abadi.
Saat bel terakhir berbunyi,
hati terasa terhenti,
SMA bukan sekadar kenangan,
tapi bagian dari kita,
dan meski kita berpisah,
ingatan itu akan terus hidup,
seperti takdir yang belum selesai. (*)
Komentar