Menafsir Ulang Peran Kaum Muda dalam Perubahan Sosial

Mewarisi Api, Bukan Abu

Arjun Adam

Yang dibutuhkan adalah keberanian untuk keluar dari jebakan seremonial dan kepentingan sesaat, menuju gerakan yang lebih substansial dan berpihak pada rakyat.

Dengan demikian, mewarisi api perjuangan di Maluku Utara berarti melanjutkan semangat generasi sebelumnya yang pernah berdiri di garis depan perlawanan, namum sekaligus menyalakan obor baru yang relevan dengan konteks kekinian: menjaga ekologi, mempertahankan ruang hidup, dan memperkuat kesadaran kritis masyarakat.

Warisan sejarah mestinya tidak dipahami sebagai beban, melainkan sebagai bahan bakar untuk menyalakan semangat perlawanan. Mewarisi api berarti melanjutkan semangat perlawanan yang relavan dan progresif. Di banyak negara, kita melihat bagaimana kaum muda menjadi pionir perubahan.

Dari gerakan iklim global, yang digawangi remaja, hingga inisiatif digital yang menghubungkan solidaritas lintas batas negara, semua menunjukan bahwa energi kaum muda selalu menemukan jalannya:

Apakah di Indonesia bahkan di Maluku Utara api itu masih menyalah dengan kuat, atau sudah padam oleh pragmatisme politik dan keterjebakan dalam kenyamanan semu? Pada akhirnya, sejarah tidak menunggu terlalu lama; ia hanya berpihak pada mereka yang berani bergerak. (*)

Selanjutnya 1 2 3

Komentar

Loading...