Dikbud Maluku Utara Akan Integrasikan Sejarah Pembentukan Provinsi ke Kurikulum Sekolah

Kadikbud Maluku Utara Abubakar Abdullah. (Foto: malutpost.com)

Sofifi, malutpost.com -- Dalam rangka memperingati HUT Ke-26 Provinsi Maluku Utara, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku Utara menggelar kegiatan Storytelling Sang Pejuang Provinsi Maluku Utara.

Kegiatan ini bertujuan menggali kembali nilai-nilai historis dari proses pembentukan provinsi, serta menanamkan semangat perjuangan kepada generasi muda.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Utara, Abubakar Abdullah, menegaskan bahwa momentum tersebut menjadi pengingat pentingnya memahami sejarah secara saksama.

Ia mengungkapkan, bahwa pemaparan dari tokoh pejuang provinsi, Syaiful Ruray, membuka banyak catatan penting yang akan ditindaklanjuti oleh Dikbud.

"Setelah melihat penjelasan dari Pak Syaiful Ruray, kami akan menindaklanjuti catatan-catatan sejarah pembentukan Provinsi Maluku Utara untuk diintegrasikan ke dalam kurikulum, khususnya di tingkat SMA dan SMK," kata Abubakar, Kamis (9/10/2025).

Saat ini, menurutnya, Dikbud tengah menyusun kurikulum muatan lokal dan telah memiliki dasar hukum berupa peraturan gubernur.

"Kebetulan saat ini kita lagi susun kurikulum muatan lokal, pergub nya sudah ada. Kita lagi koordinasi dengan Kemendikdasmen," jelasnya.

Abubakar menambahkan, materi sejarah pembentukan provinsi Maluku Utara dipertimbangkan untuk dimasukkan sebagai mata pelajaran muatan lokal, dengan harapan dapat menumbuhkan kecintaan siswa terhadap daerah dan perjuangannya.

"Menjaga nilai-nilai historis perjuangan ini memang ada di pundak ibu dan bapak guru di sekolah," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pemaparan sejarah perjuangan Provinsi Maluku Utara mengandung banyak nilai dan poin penting yang bisa menjadi pembelajaran karakter bagi siswa.

Menjelang peringatan ulang tahun Provinsi Maluku Utara tahun 2025, Abubakar juga membeberkan tiga kata kunci yang menjadi arah pembangunan daerah, yakni bekerja dengan hati, inovatif, dan kolaboratif.

"Tema ini saya anggap sebagai kompas pembangunan Maluku Utara ke depan, yang dituntun oleh tiga nilai dasar dan diartikulasikan dalam tema HUT kali ini," pungkasnya. (pn/nar)

Komentar

Loading...