Kritik: Retorika Murahan dan Playing Victim Terhadap Nilai

Oleh: Sahib Munawar, S.Pd.I,. M.Pd
(Akademisi)
Sebuah tulisan yang mencoba untuk mendekontruksi pesan pesan yang disampaikan lewat seorang mahasiswa pascasarjana dengan Judul "Kritik atas kritik: Retorika Gaduh dan Pseudo Tata Bahasa".
Pertama: soal Illat dan plagiatisasi terhadap Imam Al-Ghazali sampai Ibnu Rusyd kepada masalah filosofis dan teologis. Ia berusaha menghindar dari kritik dan balik membantah dengan retorika murahan" bahwa saya gagal memahami mantiqul IsIam serta jatuh pada simplifikasi.
Dalam hal ini saya perlu sampaikan dengan bahasa sederhana bahwa ia berada dijalan "Tardivus ( Tardus ) Atau istilah Dante purgatorio hingga membuatnya bergerak lambat untuk maju, hal-hal yang ia sampaikan lewat retorika murahan.
Bagi saya sudah ketinggalan jauh, karena sebelumnya saya sudah mendahuluinya dimasa masa study 15 tahun silam, saya hanya Merepetisi kembali ilmu pengetahuan agar tidak mengalami kezumudan, maka dengan menghidupkan kembali dengan dialektika.
Kedua: Gagal memahami maksud kejahatan intelektual dengan klaim sebagai pelecehan simbolik akal, lalu ia menyambungkan dengan tradisi filsafat IsIam, bagi saya tidak inheren dengan yang saya maksud ( Kejahatan intelektual ) justru ia mendegradasi popularitas retorika yang ia bangun lewat parah filsuf.
Ia tidak hanya mengetahui tapi gagal memahami yang saya maksud" kejahatan intelektual" saya pernah sampaikan lewat tulisan" Kritik terhadap kerancuan analogy dan arogansi " Kalau dijelaskan ulang nantinya menjadi mubazir!
Ketiga: Kritik gaya penulisan dan bahasa, ia mengejek gaya dan metodologi penulisan saya yang dianggap compang-camping dan gagal dalam bobot akademik, ia layaknya seorang pakar dan tergesa-gesa untuk klaim kebenaran.
Baca Halaman Selanjutnya...
Komentar