Kritik Terhadap Kerancuan Analogi dan Arogansi

Misalnya, dahulu ketika wahyu Alquran turun langsung terlibat dialog dengan persoalan politik dan sosial secara langsung dalam kurun waktu 23 tahun. Itu pun dipandu langsung oleh Nabi Muhammad SAW yang memperoleh otoritas tunggal dari Tuhan jika muncul perselisihan.
Adapun pandangan ulama yang berkaitan dengan relasi agama ( Wahyu) dengan Kenegaraan adalah dua hal yang tidak bisa dilepas pisahkan dan Menurut Ibn Khaldun bahwa peranan agama sangat diperlukan dalam menegakkan negara.
Ia melihat peranan agama dalam upaya menciptakan solidaritas di kalangan rakyat, kebenaran dan rasa solidaritas akan mampu menjauhkan persaingan yang tidak sehat, justru seluruh perhatiannya terarah pada kebaikan dan kebenaran.
Saya sendiri tidak peduli tentang analogy yang dipaparkan, soal menyamakan Bupati dan Nabi bagi saya Bupati itu adalah jabatan yang diamanatkan oleh rakyat secara demokrasi.
Aktivis dan mahasiswa pascasarjana ini seolah ingin mengajarkan kepada seorang praktisi hukum dengan berpikir logis lewat berbagai analogy mantiq.
Padahal ia sendiri juga terjebak dalam kerancuan berpikir, narasinya penuh dengan ambisi disertai dengan sikap arogansi, supaya dilihat cerdas, padahal culas.
Dilihat sebagai seorang pengiat padahal dengan hasil pelagiat dengan cara mencomot berbagai macam referensi supaya dibilang cadas dan ini namanya kejahatan intelektual. Ia dengan sendirinya berapi-api menyerang dengan kritik tanpa otokritik.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar