(Hari Tani Nasional ke-64; Refleksi dan Harapan bagi Kedaulatan Pejuang Agraria)

Perjuangan dan Penantian tak Berujung

Yadin Panzer

***
Hal ini memberikan kesempatan untuk menggabungkan kembali antara "keberlanjutan tanah" dan penyediaan sumber penghidupan melalui sistem pasar.

Penataan ulang struktur ini berfokus pada peningkatan peran negara-negara superkuasa sebagai "global", sebuah inisiatif negara untuk menghadapi krisis akumulasi.

Proses ini menciptakan "struktur kerja internasional yang baru" dalam bidang pertanian. Struktur kerja tersebut terbentuk dalam konteks yang rumit seputar barang-barang transnasional di mana hubungan produksi dan konsumsi yang melintasi batas-batas negara semakin terhubung dengan kekuasaan sebagai pusat pengendali.

Sebagai akibatnya, kebebasan para petani (pemilik lahan) di bawah dominasi kekuasaan telah mengurangi cita-cita ideal (dan ekonomi) bangsa, sehingga memungkinkan timbulnya rezim yang semakin terglobalisasi dan diatur oleh perusahaan-perusahaan multinasional (Cutler 2001), yang menghasilkan hadirnya sistem pangan yang dikuasai korporasi.

Hari Tani Nasional bukan hanya untuk dirayakan, tapi menjadi momen perenungan dan aksi nyata. Mari bersama-sama kita suarakan hak-hak petani, agar perjuangan mereka tidak sia-sia. “Masa depan bangsa ini terletak di tangan mereka yang mengolah tanah dengan penuh cinta dan harapan. Tanah adalah milik rakyat, bukan segelintir penguasa”.(*)

Selanjutnya 1 2 3 4

Komentar

Loading...