Menumbuhkan Semangat Gotong Royong

Di sinilah semangat gotong royong pelajar menemukan relevansinya. Merawat taman sekolah bukan hanya soal menanam bunga atau menjaga kebersihan, tetapi juga melestarikan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara: pendidikan sebagai ruang kebersamaan, kebahagiaan, dan pembentukan karakter.
Taman Siswa dalam Pandangan Ki Hadjar Dewantara
Ki Hadjar Dewantara mendirikan Taman Siswa sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem pendidikan kolonial yang diskriminatif dan kaku.
Sekolah kolonial hanya diperuntukkan bagi kalangan tertentu, bersifat otoriter, dan cenderung mematikan kreativitas.
Melalui Taman Siswa, Ki Hadjar menawarkan model pendidikan alternatif yang terbuka untuk semua kalangan tanpa memandang status sosial, ekonomi, maupun golongan.
Filosofi Taman Siswa terletak pada tiga semboyan yang hingga kini tetap dikenang: Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.
Semboyan ini menegaskan bahwa pendidik harus menjadi teladan di depan, penggerak di tengah, dan pemberi dorongan di belakang.
Pendidikan bukan soal doktrinasi sepihak, tetapi proses pembimbingan yang menumbuhkan kemandirian. Dengan semboyan ini, Ki Hadjar menempatkan pendidikan sebagai kegiatan yang hidup dan penuh kasih, bukan sekadar transfer ilmu.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar