Menurut mereka, metode ini sudah usang dan tidak lagi mencerminkan perubahan pola konsumsi maupun deprivasi sosial masyarakat.

Sementara itu, Sigmaphi Indonesia merilis temuan berbeda, yakni 42,9% penduduk Indonesia masih hidup dalam kondisi tidak layak jika dihitung dengan pendekatan berbasis basic rights.

Di sisi lain, tantangan internal juga tidak ringan. BPS harus menjaga independensi dan integritas di tengah derasnya arus politik serta kepentingan sektoral.

Kecepatan penyajian data sering berbenturan dengan tuntutan akurasi, sehingga lembaga ini dituntut mampu menyeimbangkan keduanya tanpa mengorbankan kualitas.

Di era banjir informasi dan maraknya hoaks, menjaga kepercayaan publik terhadap statistik resmi menjadi pekerjaan rumah yang tidak bisa ditawar.

Menuju Masa Depan Statistik Nasional

Transformasi BPS menuju era baru statistik nasional tidak mungkin berhasil tanpa keterlibatan publik. Statistik sejatinya adalah cermin realitas sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat itu sendiri. Tanpa partisipasi aktif masyarakat sebagai responden yang jujur dan kooperatif, kualitas data mustahil terjaga.

Lebih dari itu, ekosistem data nasional membutuhkan kolaborasi lintas sektor. Akademisi berperan memperkaya analisis, media menyebarkan informasi secara benar.

Baca Halaman Selanjutnya..