Buka Rakernis, Kapolda Malut Ingatkan 4 Tahapan Intelijen pada Anggota

Ternate, malutpost.com -- Seluruh personel Intelijen di wilayah Polda Maluku Utara dituntut memiliki kemampuan mengantisipasi atau memprediksi setiap potensi gangguan keamanan dan kejahatan, serta mempersiapkan tindakan preventif yang didukung dengan kegiatan pengumpulan data dan informasi.
Pelaksanaan tugas intelijen ini, untuk mewujudkan pemolisian masyarakat yang prediktif, khususnya di fungsi intelijen. Sehingga dilaksanakan dalam suatu proses intelijen dengan siklus berulang untuk mengumpulkan, memproses, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk mengurangi ketidakpastian dan mendukung pengambilan keputusan.
Ini disampaikan langsung Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol. Waris Agono saat membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) fungsi intelkam Polda Maluku Utara tahun 2025 yang berlangsung di Ballroom Muara Hotel Ternate, Kamis (25/9/2025).
Jenderal dua bintang itu mengatakan, tugas Intelijen terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan dan pengarahan, pengumpulan informasi, pemrosesan, analisis serta penyebaran dan evaluasi.
Tugas tersebut lanjut Irjen Waris, bertujuan untuk menghasilkan suatu produk intelijen yang relevan dan akurat agar dapat digunakan oleh organisasi atau pemerintah dalam mengatasi risiko dan mencapai tujuannya.
“Saya berharap pelaksanaan rakernis ini dapat menjadi sarana evaluasi terhadap program dan kegiatan intelijen yang telah dilaksanakan, sekaligus forum untuk merumuskan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi di lapangan. Dengan demikian, peran intelijen dalam mendukung tugas Polri, baik dalam menjaga keamanan dalam negeri maupun mengawal proses pembangunan Nasional terus ditingkatkan," tegas Kapolda.
Menurutnya, Kondisi keamanan dan ketertiban dalam negeri saat ini sangat dipengaruhi oleh dinamika perkembangan lingkungan strategis, baik global, regional, nasional maupun kewilayahan. Dinamika tersebut ditandai oleh berbagai persoalan politik, ekonomi, sosial, budaya serta aspek keamanan yang semakin kompleks.
“Situasi ini menuntut intelijen keamanan Polri untuk profesional dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pendeteksi dini, pemberi peringatan dini serta pelaksana deteksi aksi guna melakukan cegah dini," tegasnya.
Kapolda juga menyatakan, fungsi intelkam Polri juga dituntut mampu mengidentifikasi berbagai potensi ancaman, baik berupa potensi gangguan, ambang gangguan, maupun gangguan nyata, untuk mengelolanya dengan tepat melalui penyelidikan, pengamanan, penggalangan dan kontra Intelijen. Supaya, stabilitas keamanan terus terjaga.
“Saya menekankan agar seluruh jajaran fungsi Intelejen di Polda Maluku Utara dan jajaran Polres dapat mengoptimalkan langkah-langkah preemtif dan preventif guna menciptakan situasi kamtibmas yang aman, damai dan kondusif," tuturnya.
Kepada seluruh anggota, Kapolda meminta untuk melakukan pendekatan preventif atau pencegahan, agar dapat mengidentifikasi dan meredam potensi konflik sebelum berkembang menjadi kekerasan khususnya pada konflik sosial.
“Kepada seluruh anggota Intel yang Rakernis, saya (Kapolda) berharap untuk mengikuti kegiatan dengan baik, supaya dapat berjalan lancar, sukses dan memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan pelaksanaan tugas-tugas Intelijen, khususnya dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat Maluku Utara," tandasnya. (one)
Komentar