Disipilin yang Hilang di Meja Kelas

Lebih memprihatinkan lagi, sebagian peserta didik mulai berani merokok, mencoba minuman keras, bahkan ikut pesta ronggeng yang justru membuka ruang pergaulan bebas.
Pesta ronggeng yang awalnya dimaknai sebagai hiburan rakyat kini berubah wajah. Bagi sebagian peserta didik, menghadiri pesta semacam ini dianggap sebagai gaya hidup, simbol keberanian, bahkan ajang pengakuan diri.
Padahal, di balik musik keras dan joget, tersimpan ancaman moral dan kesehatan yang membahayakan perkembangan mereka.
Fenomena ini muncul dari lemahnya kendali pendidikan dan pengawasan. Orang tua yang sibuk dengan urusan ekonomi sering kali abai mendampingi anak-anaknya.
Sekolah pun kehilangan wibawa ketika lebih menekankan kelulusan dan nilai rapor dibanding pembinaan disiplin dan karakter. Anak yang malas belajar tetap naik kelas, bahkan ketika jawabannya salah tetap diberi nilai cukup.
Masyarakat pun cenderung permisif, membiarkan anak nongkrong hingga larut malam atau ikut pesta ronggeng tanpa teguran. Akhirnya, terbentuklah rantai masalah yang membuat penyimpangan peserta didik kian sulit dikendalikan.
Dampak Terhadap Kualitas Diri Peserta Didik
Kondisi ini membawa dampak serius terhadap kualitas diri peserta didik. Semangat belajar perlahan memudar, digantikan dengan budaya instan dan hiburan sesaat.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar