Milad Kohati ke-59 : Mengungkap Ketimpangan Gender dalam Praktik Organisasi

Siti Sakinah Kasturian

Bell hooks, mengingatkan bahwa feminisme bukan perang melawan laki-laki, tetapi perjuangan melawan seksisme dan sistem patriarki yang merugikan semua pihak, termasuk laki-laki itu sendiri.

Tanpa disadari patriarki menuntut laki-laki untuk selalu kuat dan tak emosional, meningkatkan risiko stres, depresi, dan kesulitan mencari dukungan psikologis.

Norma maskulinitas patriarkal menekankan dominasi dan agresi. Laki-laki terdorong untuk menunjukkan kekuatan melalui kekerasan atau kompetisi, yang sering berujung pada perkelahian, bullying, atau konflik sosial. Paradigma ini juga membuat laki-laki lebih berisiko menjadi pelaku maupun korban kekerasan.

Selain itu, ekspektasi karier dan kesuksesan material menimbulkan tekanan tambahan yang dapat berdampak pada kesehatan mental mereka.

Dengan memahami hal ini, membangun solidaritas yang inklusif di kampus tidak hanya mendukung perempuan, tetapi juga memberi ruang bagi laki-laki untuk berkembang bebas dari tekanan sosial yang membatasi potensi mereka.

Jika memang adalah organisasi kader umat dan bangsa, maka pembelaan terhadap isu gender adalah bagian dari misi kemanusiaan, Oleh karena itu, isu gender bukan hanya persoalan perempuan.

Justru perjuangan untuk kesetaraan gender membuka ruang bagi laki-laki untuk bebas dari tekanan sosial yang membatasi potensi mereka, serta mendorong terciptanya solidaritas yang inklusif di kampus dan organisasi mahasiswa.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6

Komentar

Loading...