PUISI: Andai Saja Kau Milikku

Langit Halmahera begitu sunyi untuk kita berdua
sehingga mereka memainkan juk dan kaste sebagai rindu.
Sungai-sungai Halmahera tidak cukup untuk kita,
itulah sebabnya ia meluap menjadi tangisan.
Tanahnya begitu subur sehingga ia memuai menjadi pilu dihadapan kita
Nona andai saja kau milikku, pastinya akan ku ceritakan padamu
bagaimana ombak Halmahera malu-malu berbisik menyukaimu (*)
Salatiga, Agustus 2024
Komentar