Warisan Pembodohan: Keresahan di Balik ‘Training’ Mahasiswa Baru

Bachtiar S. Malawat

Mengubah tradisi memang tidak mudah. Butuh keberanian melawan arus, siap dicap “tidak loyal” atau “tak menghormati”.

Namun, risiko ini jauh lebih kecil dibanding kehilangan satu generasi intelektual yang tumpul karena tunduk pada warisan pembodohan. Mahasiswa bukanlah prajurit yang dilatih untuk patuh, melainkan pemikir yang dididik untuk berani.

Mari kita tinggalkan mentalitas usang “apa yang tidak membunuhmu akan membuatmu lebih kuat”. Sebaliknya, tanamkan keyakinan baru: “apa yang tidak mencerahkanmu akan membuatmu lebih bodoh”.

Perubahan ini harus dimulai dari kesadaran bahwa kita adalah pemilik nalar, bukan robot yang diprogram untuk tunduk pada perintah irasional.

Saatnya membangun tradisi baru berlandaskan empati, kolaborasi, dan inovasi. Tradisi yang menginspirasi, bukan mengintimidasi.

Tradisi yang membentuk manusia utuh, bukan sekadar anggota organisasi yang patuh. Mari pastikan warisan yang kita tinggalkan kelak bukan pembodohan, melainkan pencerahan. Oke, kawan? (*)

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...