Tinjauan Sosial Praktik Politik di Haltim

Sulfan Kiye

Hasil pengamatan saya menunjukkan konflik sosial di tingkat daerah, provinsi, hingga pusat kerap berawal dari perbedaan pilihan politik sesuatu yang sejatinya wajar.

Kesalahan justru muncul dari cara tim sukses memasarkan calon mereka. Alih-alih memberi pemahaman apa itu politik, mereka menebar janji manis semata.

Akibatnya, masyarakat menerima “virus” politik benih konflik sosial yang terus menular. Tim sukses bahkan sering mengadu domba antarmasyarakat. Maka, yang perlu diperbaiki adalah konstruksi berpikir masyarakat sendiri.

Kelompok terpelajar memiliki peran penting: mensosialisasikan pandangan yang sehat tentang politik, baik secara teori maupun praktik.

Ayatullah Murtadha Muthahhari pernah menekankan dua bentuk jihad: dari luar dan dari dalam. Sejalan dengan gagasan Ali Syariati tentang revolusi diri menuju revolusi sosial, langkah pertama adalah jihad dari dalam revolusi batin agar perubahan dapat terwujud sepenuhnya.

Keinginan politik yang membunuh kesadaran akal dan hati membuat rakyat menjadi korban kepentingan oligarki. Di baliknya ada “mafia kampung” yang menjadi tameng kapitalisme, bergerak sesuka hati dengan berlindung di balik hukum.

Politik pun kehilangan makna sebagai instrumen penghubung bangsa, tergelincir menjadi ajang perebutan materi. Inilah pemicu utama konflik sosial dan politik yang berulang.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4

Komentar

Loading...