Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika

Hamdy M. Zen

Analisis terhadap pola demonstrasi kontemporer mengungkapkan transformasi fundamental dalam mekanisme mobilisasi massa.

Kemampuan mengorganisir aksi serentak di berbagai daerah dengan infrastruktur yang memadai menimbulkan pertanyaan mengenai spontanitas gerakan tersebut.

Fenomena ini mencerminkan bagaimana teknologi informasi dan jaringan sosial telah mengubah lanskap politik, di mana gerakan sosial dapat dimobilisasi secara masif namun dengan tingkat koordinasi yang menimbulkan kecurigaan akan adanya orkestasi dari aktor-aktor tertentu.

Kekhawatiran akan instrumentalisasi gerakan rakyat oleh kepentingan elit tertentu menjadi relevan dalam konteks ini.

Ketika protes spontan berubah menjadi gerakan terorganisir dengan agenda yang tidak transparan, maka esensi demokrasi sebagai penyaluran aspirasi rakyat menjadi tereduksi menjadi alat politik para elite untuk meraih atau mempertahankan kekuasaan.

Dinamika politik terkini menunjukkan gejala fragmentasi yang mengkhawatirkan dalam tubuh institusi negara. Ketika TNI, Polri, eksekutif, dan legislatif saling melempar tanggung jawab sambil mengklaim representasi rakyat, hal ini mengindikasikan lemahnya koordinasi antar-institusi dan absennya kepemimpinan yang visioner.

Fenomena saling tuduh ini tidak hanya melemahkan otoritas negara, tetapi juga menciptakan kebingungan di level masyarakat mengenai siapa yang sesungguhnya dapat dipercaya sebagai representasi kepentingan publik.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6

Komentar

Loading...