Sofifi Jadi Panggung Besar Pesparawi Tingkat Provinsi: Ajang Iman, Seni, dan Kerukunan Umat

Sofifi, malutpost.com – Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Tingkat Provinsi Maluku Utara (Malut) siap digelar di Sofifi pada 12–15 September 2025. Event keagamaan ini dipusatkan di halaman Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Malut, Jalan Kilometer 40.
Pembukaan dijadwalkan pada Jumat (12/9/2025) oleh Wakil Gubernur Sarbin Sehe, sementara penutupan akan dilakukan Gubernur Sherly Tjoanda. Kehadiran pimpinan daerah tersebut dinilai sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam memperkuat kerukunan dan kehidupan beragama di Malut.
Kepala Kanwil Kemenag Malut, Amar Manaf, menegaskan Pesparawi bukan sekadar lomba religius, tetapi wadah kebersamaan yang terbuka bagi masyarakat. “Akses ini perlu dibuka seluas-luasnya agar masyarakat bisa menikmatinya. Alhamdulillah, persiapannya sudah berjalan baik,” ujarnya kepada Malut Post, Selasa (9/9/2025).
Amar menambahkan, Pesparawi 2025 juga menjadi ajang seleksi duta Malut menuju Pesparawi Nasional 2026 di Papua. Ia optimistis kontingen Malut mampu bersaing dengan provinsi lain. “Seluruh kegiatan keagamaan, termasuk Pesparawi, dapat mendorong moderasi beragama. Kerukunan tidak sebatas saling menghormati, tetapi juga membangun cinta bagi semua umat. Inilah fondasi penting untuk menjaga persatuan bangsa,” terangnya.
Menurutnya, pembinaan berkelanjutan sangat penting meski kerap terkendala anggaran dan dukungan masyarakat. Karena itu, ia mendorong kolaborasi Kemenag, pemerintah daerah, dan elemen masyarakat agar penyelenggaraan kegiatan keagamaan lebih maksimal. “Kita harus berkolaborasi untuk memastikan kegiatan keagamaan berjalan optimal. Ini menjadi catatan penting ke depan,” tegas Ketua Tanfidziyah NU Malut itu.
Amar juga mencontohkan model toleransi di Nusa Tenggara Timur (NTT), di mana kepanitiaan Pesparawi bisa dipimpin tokoh muslim, sementara Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) dikelola tokoh Kristiani. “Skema ini perlu dikembangkan di Malut untuk memperkuat hubungan antarumat beragama. Sebab Pesparawi bukan ajang ibadah, melainkan lomba yang terbuka untuk semua,” tambahnya.
Tahun ini, Pesparawi Provinsi Malut menghadirkan 12 mata lomba. Satu di antaranya diikuti seluruh kabupaten/kota, sementara 11 lainnya difokuskan pada penguatan finalis 2024 untuk persiapan ke tingkat nasional. Amar mengingatkan peserta agar serius menyiapkan diri karena kompetisi nasional dipastikan ketat.
“Persiapan matang dan kepercayaan diri harus dimaksimalkan. Saya berharap Pesparawi memperkuat keimanan, ketakwaan, sekaligus mewujudkan kerukunan dan kedamaian di Indonesia,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Malut sekaligus Ketua Panitia Pesparawi 2025, Herifal Naly Thomas, menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh Kemenag. Ia menyebut Pesparawi bukan hanya ruang pembinaan iman, tetapi juga kontribusi nyata bagi pelestarian seni dan budaya.
“Seni budaya yang hidup dan berkembang menandakan masyarakat maju. Karena itu Pesparawi juga kami kemas agar memberi manfaat luas,” ucapnya.
Herifal menambahkan, persiapan panitia telah mencapai 70 persen, mulai dari arena lomba, akomodasi, hingga tempat tinggal peserta. Tercatat hampir 500 orang sudah terdaftar, terdiri atas 414 peserta dan 80 official. Jumlah keterlibatan diperkirakan membludak hingga 1.000 orang saat pelaksanaan.
“Persiapan ini sekaligus menjadi bekal menghadapi Pesparawi Nasional di Manokwari, Papua Barat, tahun 2026,” jelasnya.
Adapun 12 mata lomba yang dipertandingkan meliputi paduan suara dewasa campuran, putra-putri, solo, hingga vokal grup. Lomba dipusatkan di halaman depan Kantor Kanwil Kemenag Malut. Sebagian besar kabupaten/kota dipastikan ikut, kecuali Sula dan Taliabu yang berhalangan hadir. “Kami berharap pelaksanaan kali ini berjalan sukses, lancar, dan membawa harum nama Malut di tingkat nasional,” tutup Herifal. (cr-01/adv/udy)
Komentar