DPR Rusak Bukan Turun dari Langit ( Sebuah Refleksi)

Alman Fahri S. Saha

Oleh: Alman Fahri S. Saha
(Mahasiswa Fakultas Hukum Unkhair dan Anggota UKM Debat FH Unkhair)

Asas salus populi suprema lex esto menegaskan bahwa keselamatan dan kesejahteraan rakyat harus menjadi hukum tertinggi dalam setiap praktik bernegara. Prinsip ini semestinya menjadi kompas moral DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat.

Namun, apa yang terjadi hari ini justru berbanding terbalik. Alih-alih mengabdi untuk kepentingan publik, DPR kerap memproduksi kebijakan yang menyakiti hati rakyat, memperlihatkan gaya hidup elitis, dan memperlebar jarak dengan konstituennya. Kondisi ini memperlihatkan betapa adagium luhur tersebut telah dikhianati.

Baca Juga: Demokrasi Nihil Oposisi : Otoritarianisme di Depan Mata

DPR hari ini ibarat kacang lupa kulit. Terbaru, di tengah kondisi negara mengalami instabilitas keuangan dan rakyat dihimpit krisis, tersiar kabar dari Senayan, DPR justru memperbesar tunjangan dan fasilitas baginya.

Hal ini memantik api kemarahan publik yang melahirkan aksi demonstrasi besar-besaran di beberapa daerah. Berbagai tuntutan digaungkan, mulai dari pembatalan kenaikan tunjangan tersebut hingga yang paling ekstrem “bubarkan DPR!."

Wacana Pembubaran DPR tidak lahir dari ruang hampa, melainkan akumulasi kemarahan kolektif sang pemilik kedaulatan sesungguhnya (rakyat). Legitimasi DPR di mata rakyatnya kian tergerus. Berdasarkan Survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada 27 Januari 2025, tingkat kepercayaan publik terhadap DPR hanya 69 persen.

Baca Juga: Koran Digital Malut Post edisi, Selasa 9 September 2025

DPR menempati peringkat ke-10 dari 11 lembaga. Posisi terakhir ditempati oleh partai politik yang notabenenya merupakan “produsen anggota DPR”, dengan mendapatkan kepercayaan publik sebesar 62 persen. Hal ini menjadikan DPR sebagai salah satu institusi paling tidak dipercaya di Indonesia.

Selaku rakyat dan orang yang menekuni ilmu hukum, Penulis juga merasa geram sekaligus prihatin. Jika rakyat sampai menuntut pembubaran DPR, artinya ada yang salah dalam cara berdemokrasi kita hari ini.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6

Komentar

Loading...