Perubahan Makna Tradisi Fasugal dalam Perkawinan Masyarakat Halmahera Tengah

Perlu adanya adaptasi sosial dan budaya dalam tradisi ini agar tetap hidup namun tidak memberatkan. Misalnya, penggunaan sistem kontribusi yang fleksibel, atau pemanfaatan teknologi untuk koordinasi dan transparansi.
Fasugal adalah warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat Halmahera Tengah, namun kesalahpahaman dalam pelaksanaannya bisa merusak nilai-nilai aslinya.
Di butuhkan edukasi budaya, dialog antar generasi, serta penyesuaian dengan perkembangan zaman agar tradisi ini tetap relevan, bermakna, dan tidak menjadi beban Masyarakat yang berkebudayaan.
Bagi Mochtar Lubis, dalam bukunya Budaya Masyarakat Dan Manusia Indonesia bahwa, “Jika kita ingin menemukan sesuatu hal yang diketahui orang, maka kita harus menyelami alam pikiran mereka".
Penjelasan ini mungkin memberikan kita pencerahan serta pemahaman bahwa sesuatu yang belum dipahami dan diketahui, perlu kiranya harus mempertanyakan nilai-nilainya, bukan berarti dapat dipahami secara spontan. (*)
Komentar