Empat Kampus Siap Suplai Dokter untuk RSUD Maba

Ricky Chairul Richfat

Ricky Chairul Richfat

Empat Kampus Siap Suplai Dokter untuk RSUD Mab

Maba, malutpost.com – Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) memastikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Maba tidak akan mengalami kekurangan tenaga medis, baik dokter umum maupun dokter spesialis.

Hal ini disampaikan langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Haltim, Ricky Chairul Richfat, usai mengikuti konferensi kesehatan yang digagas oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI baru-baru ini.

Kepastian tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab Haltim dengan empat perguruan tinggi yang memiliki fakultas kedokteran, yakni Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.

“Dalam kesepakatan ini, kami di daerah diberikan ruang untuk mengajukan kebutuhan tenaga dokter, baik umum maupun spesialis. Kemenkes akan memfasilitasi permintaan itu dengan meminta kampus-kampus untuk menyuplai tenaga medis ke daerah, termasuk ke RSUD Maba,” jelas Ricky, Selasa (2/9/2025).

Lebih lanjut, Ricky menekankan, tidak ada kendala untuk RSUD Maba kaitannya dengan pemberian insentif atau gaji tenaga medis. Karena besaran honor disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan oleh Kemenkes.

“Kami optimis, jika RSUD Maba sudah rampung, kebutuhan tenaga dokter akan tercukupi. Rumah sakit ini dirancang sebagai rumah sakit rujukan bagi seluruh kecamatan di Halmahera Timur,” tegasnya.

Selain menggandeng empat kampus tersebut, Kemenkes juga membuka peluang bagi universitas lain untuk ikut terlibat dalam penyediaan tenaga medis, apabila kampus yang telah menandatangani MoU belum siap melakukan penempatan.

Ricky juga menyentil, program Nusantara Sehat yang telah berjalan di Haltim selama lima tahun terakhir. Melalui program ini, Kemenkes turut menyuplai tenaga kesehatan ke puskesmas-puskesmas di Haltim, mencakup dokter umum, bidan, perawat, apoteker, dan tenaga farmasi.

“Ini menunjukkan bahwa pemerintah pusat sangat membuka ruang bagi daerah-daerah yang kekurangan tenaga medis untuk mendapat dukungan. Setiap dokter yang akan ditugaskan juga akan melalui proses pelatihan dan brifing terlebih dahulu oleh Kemenkes, untuk menyesuaikan diri dengan kondisi geografis dan sosial di Halmahera Timur,” pungkasnya (*)

Komentar

Loading...