Limbah Tambang Ganggu Produksi Sawah di Haltim, Pemprov Malut Surati Perusahaan 

Gubernur Malut, Sherly Tjoanda.

Sofifi, malutpost.com -- Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menegaskan telah menyurati pihak perusahaan tambang di Halmahera Timur (Haltim) terkait dugaan pencemaran limbah yang berdampak pada lahan pertanian di Subaim.

Sherly mengungkapkan, saat kunjungan ke Subaim baru-baru ini, dirinya mendapati hasil produksi padi petani terlihat kerdil dan tidak normal.

"Sawah di Haltim kunjungan saya kemarin di Subaim hasil produksinya kerdil. Salah satu penyebabnya karena ada limbah tambang yang masuk ke saluran irigasi para petani," kata Sherly, Rabu (20/8/2025).

Gubernur menegaskan, Pemprov Malut tidak tinggal diam. Ia telah menyurati pihak perusahaan tambang di sekitar wilayah itu, serta Kementerian terkait, agar segera mengambil langkah.

"Kita sudah bersurat, baik ke perusahaan tambang maupun ke kementerian. Intinya, kami minta agar limbah dialihkan sehingga tidak lagi masuk ke saluran irigasi petani," tegasnya.

Sherly menekankan, bahwa persoalan ini harus segera diselesaikan karena pada September 2025 mendatang Pemprov Malut akan melaksanakan program tanam serentak di atas lahan seluas 1.500 hektare.

"Saya tidak mau produksi terganggu karena limbah tambang. Karena nikel itu dia mengikat nutrisi yang ada di tanah sehingga membuat padi nya jadi kerdil," pungkasnya.

Menurut Sherly, langkah penyuratan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah provinsi untuk melindungi kepentingan petani sekaligus menjamin keberhasilan program ketahanan pangan Maluku Utara. (nar)

Komentar

Loading...