Oleh: Mohtar Umasugi
(Koordinator Presidium MD KAHMI Kepulauan Sula)

Rapat Koordinasi (Rakor) Regional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) yang akan digelar di Ternate pada tanggal 22–23 Agustus 2025 bukanlah sekadar forum rutin organisasi.

Ia lebih dari itu: sebuah momentum konsolidasi, refleksi, sekaligus penguatan peran strategis alumni HMI dalam mengarungi dinamika kebangsaan dan kedaerahan.

Baca Juga: IAIN Ternate: Transformasi Alumni dari Seruput Kopi ke Seruan Aksi

Di tengah situasi bangsa yang sarat tantangan, forum ini menjadi wadah pertemuan ide, gagasan, dan orientasi kolektif agar KAHMI tetap relevan sebagai kekuatan moral-intelektual sekaligus agen perubahan sosial.

Konsolidasi alumni yang hadir dari Majelis Wilayah (MW) dan Majelis Daerah (MD) se-Maluku, Maluku Utara, serta wilayah Papua, adalah bentuk nyata komitmen kebersamaan.

Dalam konteks daerah, forum ini berperan penting untuk membangun sinergi antaralumni dalam merespons problem-problem lokal: mulai dari tata kelola pembangunan yang belum optimal, isu ekonomi daerah, hingga penguatan kapasitas sumber daya manusia.

Dengan jejaring yang luas dan basis intelektual yang kuat, KAHMI diharapkan tidak berhenti pada ruang wacana, tetapi turut memberi solusi konkret untuk masyarakat.

Baca Juga: Koran Digital Malut Post Edisi, Rabu 20 Agustus 2025

Secara nasional, Rakor ini harus dibaca sebagai bagian dari ikhtiar menjaga marwah kebangsaan. KAHMI dengan segala variannya telah melahirkan banyak tokoh di level nasional maupun daerah.

Namun tantangannya hari ini adalah bagaimana mengonsolidasikan energi alumni agar tidak tercerai-berai oleh kepentingan politik praktis yang sesaat.

Baca Halaman Selanjutnya..